Sumber gambar: dokumen Deka Pranata

Sekian kalinya Santri Tebuireng, Deka Pranata, meraih juara dalam lomba Fotografi yang digelar oleh UISI (Universitas Internasional Semen Indonesia) dengan berbagai kategori. Kali ini, diakuinya, bermula dari rasa iseng untuk istirahat dari kepenatan ujian, Deka, siswa yang duduk di kelas akhir Madrasah Aliyah Salafiyah Syafi’iyah (MASS) Tebuireng, asal Pekan Baru, memilih mengisi waktu rehatnya dengan kegiatan produktif dengan mengikuti lomba Fotografi. Didukung passion dan kesenangannya memotret, keisengannya pun mengantarkannya menjadi sang juara. Berikut wawancara dengan ananda Deka Pranata:

Bagaimana awal mula Deka mengikuti kompetisi Fotografi?

Awalnya saya tidak berniat untuk mengikuti kompetisi tersebut, hanya saja ada kakak kelas yang kebetulan kuliah di Universitas penyelenggara event, Universitas Internasional Semen Indonesia yang memberikan informasi mengenai lomba Fotografi. Berhubung pada waktu itu hari tenang tidak ada ujian, saya isi dengan refreshing mengikuti lomba.

Bagaimana mulanya Deka belajar keterampilan Fotografi?

Awal mulanya saya belajar otodidak. Lalu saya bergabung dengan teman-teman dan komunitas di Hanifida.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Objek gambar apa yang paling disukai?

Saya paling senang mengambil gambar dengan tema Human Interest, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan manusia dan sosial.

Apa tema kompetisi Fotografi yang Deka ikuti?

Awal mulanya pada babak penyisihan adalah tentang “Aduh Panasnya”. Kemudian pada babak final, diberikan empat tema untuk dipotret yaitu, model, arsitektur, makanan, dan tari.

Dapat juara berapa?

Sistem pengambilan pemenang bukan berdasarkan juara satu, dua, dan tiga. Tapi tiap kategori diambil satu pemenang. Dan saya mendapatkan kategori model. Sedangkan teman saya yang bernama, Putri Wardani dari Kopi Ireng juga mendapatkan kategori tari. Jadi semuanya ada lima pemenang, kategori model, menari, arsitektur, makanan, dan juara umum yang memenangkan banyak kategori.

Apakah ada kesulitan yang Deka hadapi selama mengikuti lomba?

Biasa saja sih, karna dari awal saya mengikuti lomba murni hanya niat istirahat dan refreshing dari ujian. Jadi saya menjalaninya dengan enjoy dan senang.

Apa motivasi Deka dalam mengikuti lomba Fotografi?

Sebenarnya yang paling utama adalah motivasi pribadi, selain itu ada juga dukungan dari teman-teman Kopi Ireng yang pada waktu itu kami berempat berangkat bersama.

Mengapa Deka memilih Fotografi dan bukan yang lainnya, apakah memiliki falsafah hidup tersendiri?

Sebenarnya seru saja dengan dunia Fotografi, awalnya dulu karna melihat foto dokumentasi keluarga yang sangat minim, jadi waktu itu saya mengerti tentang pentingnya Fotografi untuk mengabadikan seuatu.

Apa rencana Deka di masa depan untuk mengasah keterampilan Fotografi atau target tertentu yang harus di capai?

Kalau cita-cita saya, ingin menjadi fotografernya presiden, sehabis lulus saya juga target untuk kuliah di IKJ (Institut Kesenian Jakarta) di jurusan D3 Film dan Televisi, jadi selain di Fotografi saya juga ingin mencoba perfilman.

Adakah pesan yang ingin disampaikan selama mengikuti lomba?

Semoga bisa ditiru teman-teman yang lain khususnya, bagi teman-teman Kopi Ireng dan teman-teman santri juga.


Pewarta: Luluatul Mabruroh

Editor/Publisher: Rara Zarary