Ilustrasi kerajaan nabi Sulaiman saat bertemu Ratu Bilqis

Oleh: Faizal Amin*

Ratu Balqis, siapa tidak kenal ratu yang sangat terkenal ini, kisahnya diabadikan dalam al-Quran dan menjadi bukti sejarah bahwa prempuan juga bisa memimpin sebuah negeri.

Ratu Balgis merupakaan sosok yang cerdas, ini dibuktikan dengan keputusan-keputusan yang beliau ambil, lebih -lebih ketika menerima surat dari Nabi Sulaiman, Ratu Balgis tidak terpancing begitu saja, beliau mempertimbangkannya dengan sangat matang.

قَالَتۡ يَٰٓأَيُّهَا ٱلۡمَلَؤُاْ إِنِّيٓ أُلۡقِيَ إِلَيَّ كِتَٰبٞ كَرِيمٌ, إِنَّهُۥ مِن سُلَيۡمَٰنَ وَإِنَّهُۥ   أَلَّا تَعۡلُواْ عَلَيَّ وَأۡتُونِي مُسۡلِمِينَ  قَالَتۡ يَٰٓأَيُّهَا ٱلۡمَلَؤُاْ أَفۡتُونِي فِيٓ أَمۡرِي مَا كُنتُ قَاطِعَةً أَمۡرًا حَتَّىٰ تَشۡهَدُونِ

Berkata ia (Balqis),”Hai pembesar-pembesar, sesungguhnya telah dijatuhkan kepadaku sebuah surat  yang  berharga.  Sesungguhnya  surat  itu  dari  Sulaiman  dan  dan  sesungguhnya  (isi)nya: Dengan  (menyebut) nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha penyayang. Janganlah kamu sekalian  berlaku  sombong  terhadapku  dan  datanglah  kepadaku  sebagai  orang-orang  yang berserah  diri.  Berkata  Balqis,”Hai  pembesar-pembesar,  berilah  aku  pertimbangan  dalam urusanku  (ini)  aku  tidak  pernah  memutuskan  sesuatu  persoalaan  pun  sebelum  kamu  berada dalam majelis (ku)” (QS An-Naml: 29-32).

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Dari ayat-ayat ini, tampak jelas betapa dalamnya pemikiran Ratu Balqis, betapa besar usahanya untuk mengungkapkan apa yang belum ia ketahui tentang Nabi Sulaiman sehingga ia mengadakan musyawarah dengan para pembesar di kerajaannya untuk meminta pandangan dan pendapat dari mereka. Dalam musyawarah ini, mereka  mengatakan bahwa siap bertempur melawan Nabi Sulaiman, karena mereka merasa memiliki kekuatan, baik pasukan tempur maupun peralatan perangnya.

Ratu Balqis tidak tertarik dengan usulan dan pandangan yang dikemukakan oleh mereka, tetapi ia mempertimbangkan dengan kecerdasan dan ketajaman pikiran dan analisis, lalu ia berkata,”Bahwasannya seorang raja bila memasuki suatu negeri akan membuat kebinasaan dan merampas kerajaan dan menjajahnya, sungguh saya akan  uji dulu kebenaran Sulaiman dengan mengirimkan hadiah yang berharga. Bila ia  menerimanya, berarti ia bukan seorang Nabi, tetapi bila ia menolaknya, berarti ia benar seorang Nabi.

Namun selain itu, ada yang lebih menarik dari Ratu ini, diriwayatkan bahwasanya Ratu Balqis adalah putri dari pasangan manusia dan jin. Dalam Kitab Durrul Mantsur, Tafsiran Surat An-Naml ayat 23, dijelaskan:

أخرج ابن جرير وأبو الشيخ في العظمة وابن مردويه وابن عساكر عن أبي هريرة قال: قال رسول الله : ” إحدى أبوي بلقيس كان جنّيًا ” .

Dari Abu Hurairah, Rusullah Saw, berkata bahwa salah satu orang tua Ratu Balqis adalah jin.

وأخرج ابن أبي شيبه وابن المنذر عن مجاهد قال: صاحبة سبأ كانت أمها جنّية .

Dari Mujahid, berkata bahwa Ratu Saba’ ibundanya adalah jin.

وأخرج الحكيم الترمذي وابن مردويه عن عثمان بن حاضر قال : كانت أم بلقيس امرأة من الجن ، يُقال لها بلقمة بنت شيصان .

Dari Usman bin Hadhir berkata, Ibu Ratu Balqis adalah jin biasanya dia sebut dengan Bulqomah bin Syaishon.

Ayah Ratu Balqis adalah seorang raja besar dan ia tidak mau menikah dengan orang Yaman, kemudian dia menikah dengan jin yang bernama Roihanah binti Saishon, kemudian dari perkawinannya lahirlah seorang perempuan yang bernama Talqomah yaitu Balqis yang akhirnya menjadi istri Nabi Sualaiman. Wallahualam


*Mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari