Peserta Diklat Kader Pesantren Tebuireng Angkatan ke-13 Putri bersama Ustadz Ahmad Syahri Sholihan Arif Khuzaini

Tebuireng.online – Ustadz Ahmad Syahri Sholihan Arif Khuzaini atau yang akrab disapa dengan Ustdz Arif memberikan materi kepada siswa Diklat Kader Pesantren Tebuireng  angkatan ke-13 putri. Bertempat di Gedung lantai 2 SMA Trensains, beliau menyampaikan materi tentang “Spiritual” pada Minggu (03/04/2022) pekan lalu.

Beliau menjelaskan bahwa dalam jiwa seseorang pastinya mempunyai dua sisi yakni, sisi zahir dan sisi batin. Sisi zahir bisa dilihat dari fisiknya, cara melatih zahir yakni dengan senam, lari, dan lain-lain. Sedangkan sisi batin adalah sesuatu yang bisa menambahkan aura atau menambahkan kekuatan. Spirit adalah sebuah kekuatan, spirit adalah sebuah semangat, sehingga beliau mendefinisikan spiritual adalah kekuatan batin, kekuatan hati, dan kekuatan mental.

“Ada beberapa hal yang harus dilakukan agar batin, energi, dan aura menjadi kuat. Salah satunya yakni dengan wirid. Wirid adalah salah satu media untuk memperkuat energi dalam diri. Makanya setiap pembina harus mempunyai wirid yang dipegang secara istiqomah,” lanjutnya.

Menurutnya, setiap huruf dalam wiridan, dalam al-Quran itu mengandung kekuatan, jadi jangan dikira sesuatu yang diucapkan baik berbahasa Arab atau tidak, itu tidak mengandung kekuatan. Setiap yang kita baca pasti mempengaruhi energi kita.

“Manusia 80 % atau 85 % komponen tubuhnya terdiri dari air, karena air merupakan hal yang paling mudah menyerap energi. Dalam ilmu kejawen dijelaskan salah satu aura yang paling kuat selain pandangan adalah kata-kata. Rasulullah melarang berkata-kata jelek kepada anak-anak, apabila ada anak yang bodoh kita tidak boleh mengatakannya bodoh akan tetapi dia belum pintar. Karena ketika kita berbicara sangat mempengaruhi air maka anak tersebut akan mudah sekali menyerap informasi yang kita ucapkan,” tambahnya

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Beliau juga memberikan tips menghadapi santri yang lemas agar kembali bersemangat kepada calon pembina yakni, ketika pembina menghadapi anak yang lemas, dan sebagainya, pembina harus punya cara salah satunya adalah menghidupkan sisi spiritualnya, sisi batinnya dengan kata-kata bagus dan doa khusus. Dengan wiridan khusus anak-anak santri akan menjadi lebih semangat, lebih bergairah, dan lebih hebat.

“Kenapa ulama-ulama dulu ketika mengarang sholawat modelnya persis semua, komponen hurufnya selalu serasi dan dominan? Karena setiap huruf itu mengandung energi dan di situ ada rahasianya. Pada tahap awal seorang pembina harus memiliki kekuatan energi yang luar biasa salah satunya dengan wiridan,” tutupnya.

Pewarta: Almara Sukma