Tebuireng.online – Ustadzah Keamanan dan Ketertiban Pondok Putri Pesantren Tebuireng Pusat datang ke Pesantren Tebuireng 2 untuk memberikan materi kepada siswa Diklat Kader Pesantren Tebuireng  angkatan ke-13 Putri. Bertempat di Gedung lantai 2 SMA Trensains, para ustadzah menyampaikan materi tentang “Keamanan dan Ketertiban,” pada Minggu (03/04/2022) pekan lalu.

Koordinator Keamanan dan Ketertiban Pondok Putri Pesantren Tebuireng, Ustdzah Halimah menjelaskan bahwa keamanan memiliki tanggung jawab untuk menindaklanjuti segala pelanggaran atau masalah yang dilakukan oleh santri karena posisi kita berada di pondok. Tidak heran bahwa keamanan pondok menjadi salah satu orang yang ditakuti, karena keamanan memiliki punishment atau hukuman sebagai resolusinya. Beliau menyebutkan tugas dari keamanan yakni, menegakkan kedisiplinan, tata tertib, dan segala peraturan yang berada di suatu lembaga tersebut.

“Tujuan dibuatnya sebuah tata tertib adalah agar semua kegiatan yang telah ditetapkan di suatu lembaga bisa berjalan dengan lancar. Beliau mengibaratkan tata tertib seperti lampu merah. Fungsi lampu merah bukanlah sebagai penghambat perjalanan akan tetapi untuk memperlancar perjalanan. Bayangkan apabila di suatu jalan yang ramai akan kendaraan dan di tempat tersebut tidak ada lampu merah, masing-masing orang tidak ingin mengalah, ia ingin bisa cepat sampai ke tempat tujuannya. Akhirnya tidak ada yang mengontrol kapan waktu lurus, kapan waktu belok dan lain-lain. Sehingga hal tersebut akan memicu terjadinya kecelakaan dan tabrakan sesama kendaraan yang berlawanan arah. Jadi, lampu merah adalah aturan yang sifatnya mengatur jalannya kendaraan agar selamat sampai tujuan,” katanya.

“Begitu juga keamanan, keamanan ada itu untuk menindaklanjuti adanya tata tertib karena tata tertib tersebut merupakan aturan yang harus diterapkan oleh siswa atau santri, apabila mereka melanggar maka keamanan yang bertanggung jawab,” tegasnya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Selain itu, agar tidak terjadi kesalahpahaman antara santri dan keamanan maka seorang yang bertugas sebagai keamanan harus bisa memberikan pemahaman kepada santri tentang adanya tata tertib. Apabila ada tata tertib tanpa adanya pemahaman akan tata tertib tersebut santri otomatis akan memberontak. Santri harus diberikan pemahaman fungsi dari adanya tata tertib tersebut.

“Paradigma pelajaran yang lebih menitikberatkan peran pendidikan dalam mentransformasikan pengetahuan kepada peserta didik bergeser pada paradigma yang memberikan peran lebih banyak kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dan kreativitas dirinya dalam rangka membentuk manusia yang memiliki kekuatan spiritual keagamaan, berakhlak mulia, kepribadian yang dilandasi nilai-nilai keikhlasan, kejujuran, kerja keras, tanggung jawab, dan toleransi. Memiliki kecerdasan, sehat jasmani dan rohani, serta ketrampilan yang dibutuhkan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara,” katanya.

“Hilangkan mindset bahwa keamanan itu menakutkan, keamanan itu seram, dan lain-lain. Karena dengan adanya keamanan ada yang merangkul hidup santri, dan yang menyelesaikan problem santri sehingga keamanan merupakan salah satu faktor keberhasilan santri,” tutup salah satu anggota keamanan Pondok Putri Pesantren Tebuireng

Pewarta: Almara Sukma Prasintia