Pengasuh Pondok Pesantren Putri Walisongo Jombang, KH. Amir Jamiluddin.

Tebuireng.online—Tepat pada Selasa (02/4/19) atau 27 Rajab 1844 Hijriah, umat Islam merayakan malam Isra Mikraj, termasuk pesantren-pesantren di Jombang, salah satunya adalah Pondok Pesantren Putri Walisongo Cukir Jombang, menggelar peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW dengan beberapa rangkaian shalawat, istighosah, serta pengajian.

Sebagai santri sudah sepantasnya mengetahui sejarah tentang kenabian, termasuk apa saja yang dilalui oleh Nabi Muhammad SAW.

Dalam kesempatan itu, Pengasuh Pondok Pesantren Putri Walisongo, KH. Amir Jamiluddin yang akrab dengan panggilan Gus Jamil, memberikan mauidhoh hasanah secara langsung di hadapan ribuan santri.

Para santri mendengar dengan penuh ta’dzim nasihat dan cerita-cerita dari Gus Jamil mengenai perjlanan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW dari Madinah kemudian menuju Masjidil Aqsha hingga Sidratul Muntaha.

“Bulan Rajab itu adalah bulannya para malaikat, sebab para malaikat sangat senang dengan datangnya bulan Rajab untuk merayakan malam Isra Mikraj-nya Nabi Muhammad SAW,” ungkap Dosen Universitas Hasyim Asy’ari ini.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Selain menceritak.an berbagai kisah para Nabi dan Rasul, Gus Jamil juga menjelaskan peran para ulama yang merupakan umat Muhammad. “Ulama-nya Nabi Muhammad itu setara dengan para Nabi-nya Bani Israil,” terangnya.

Untuk itu, Gus Jamil menjelaskan pentingnya menghormati para ulama. Diantara ciri-ciri ulama adalah berilmu, mengamalkan ilmu, dan takut kepada Allah. Menurutnya, seorang ulama tidak akan pernah merasa takut dan merasa sedih selama mampu mengingat Allah.

Pewarta: Luluatul Mabruroh

Publisher: RZ