Oleh: Seto Galih P*
Runcing gemerincing pedang meruncing
Kau hampas darah sama darah
Urat lehermu keras memekik
Allahu Akbar! Allahu Akbar!
Seseorang berlari tertatih-tatih
Merindukan suasana sepi
Nyaman, damai
Ia berlari menangis ketakutan
Arus frekuensi pedang tajam, sekali sentuh
Bisa membelah manusia jadi berkeping-keping
“Aku ingin pulang,” teriaknya!
“Haram hukumnya kau berlari dalam peperangan,” sahut panglima
Kala itu Sabang rembulan rutan
Matahari menyumpah serapah
Pepohonan hilang asa membuah
Langit menangis, rintih rintik hujan
Lucu
Kau berperang Islam dengan Islam
Maka, mana yang kau bela?
Agamamu kah?
Negaramu?
Atau, keserakahannya?
Kalian semua bangsat!
Kepadatan
Maaf aku orang tak mau urusan dengan pedang
Biarkan doaku menjadi pedang, pedang perdamaian
Ini agama Islam
Agama perdamaian
Penuh dengan peluh perjuangan toleransi
Jangan sekali-kali kau nodai
Dengan pikiran busuk berbumbu suci
*Siswa MA Salafiyah Syafi’iyah Tebuireng Jombang, Santri Putra Pesantren Tebuireng.