Mudir Pembinaan Pondok Pesantren Tebuireng, H. Lukman Hakim, memberikan nasihat untuk ratusan santri baru Pondok Putri Pesantren Tebuireng.

Tebuireng.online— Setelah melaksanakan Masa Orientasi Santri Baru (Mosba) selama 3 hari, Pondok Putri Pesantren Tebuireng resmi menutup acara tersebut pada Jumat (14/7/2023). Penutupan MOSBA menjadi momen penting bagi para santri baru, karena saat itulah mereka diresmikan secara simbolis menjadi santri pondok putri.

Mudir Pembinaan Pondok, Pak H. Lukman Hakim berpesan pada seluruh santri untuk selalu menjaga kesopanan pada masyaikh, ustadzah, dan guru-guru. Serta untuk terus belajar istikamah dan melakukan sesuatu dengan penuh keikhlasan.

Belajarlah! Karena tidak ada seseorang yang lahir langsung dengan kepintarannya. Dan ketika seseorang itu telah pintar, maka ia akan dimuliakan oleh orang-orang di sekitarnya,” pesannya.

Selain dari pihak pondok, Mosba ini juga diisi dengan sambutan testimoni yang disampaikan oleh salah satu perwakilan santri baru, yakni Silmy Aulia Ghina Rizqi Mubarokah.

“Saya rasa, MOSBA tahun ini mampu memberikan kesan baik untuk seluruh peserta dalam mengenal lebih detail mengenai nilai-nilai kepesantrenan,” tutur Silmy.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Dirinya berpendapat bahwa berbagai materi dan agenda hipnomotivasi dalam MOSBA, telah memberikan motivasi lebih untuk para santri supaya dapat menjalani hari-harinya di pesantren dengan lebih baik. Pembagian kelompok untuk seluruh peserta MOSBA juga dapat menumbuhkan nilai sosialisasi di kalangan santri, karena menyatukan karakter yang berbeda dari tiap orang bukanlah suatu hal yang mudah.

Gus Dzannuroin Aldivano, putra Kepala Pondok Putri Pesantren Tebuireng bertugas untuk menutup acara Mosba pondok putri.

MOSBA akhirnya ditutup secara simbolis oleh Gus Dzannuroin Aldivano, anak kedua dari pengasuh pondok putri Pesantren Tebuireng, KH Fahmi Amrullah Hadzik.

“Santri Tebuireng merupakan santri istimewa. Maka, gunakan waktu sebaik mungkin untuk menuntut ilmu. Karena salah satu penyebab sepinya hati ialah karena tidak mau menuntut ilmu,” jelas beliau.

Untuk diketahui, Mosba tahun ini mengangkat tema “Membumikan Akhlakul Karimah dalam Mewujudkan Santri Intelektual”. Acara yang diawali dengan “Have Fun Time”, yaitu pembagian hadiah bagi kelompok-kelompok ini memiliki nominasi yang dipilih yakni Kelompok Terkompak, Kelompok Terheboh, Kelompok Terkreatif, Kelompok Teraktif, dan Santri Teraktif

Pewarta: Silmy Aulia