Ilustrasi: Profesi seseorang. (sumber: bobo.id)

Menjadi rahasia publik, bahwa guru memainkan peran kunci dalam mendidik dan membentuk generasi mendatang. Pendidikan adalah dasar dari perkembangan individu dan masyarakat. Melalui pendidikan, guru membantu membangun pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang penting untuk kemajuan sosial dan ekonomi. Namun, tidak menjadi guru bukan lantas hidup menjadi tidak terhormat dan bermanfaat kan?

“Yang penting kita semua sepakat, tiap profesi, baik jurnalis, MC, politikus, guru dan dosen, juga profesi lain, punya peran pentingnya masing-masing. Dan di tiap-tiap profesi, sangat dibutuhkan orang-orang terbaik,” ungkap Najwa Shihab yang saya lansir dari laman detik.com. pernyataan itu ada setelah netizen ramai merespons ungkapan Ganjar ke Najwa soal profesi. 

Sebagai alumnus yang baru saja lulus dari sebuah perguruan tinggi, atau familiar menyebut freshgraduate pernyataan Jurnalis kondang sekelas Najwa Shihab rasanya menolong kondisi saya yang terjebak dalam berbagai dilemma antara kebutuhan dan kesenangan diri serta keinginan orang tua. 

Judul di atas sengaja mengambil satire, “Meski Bukan Guru, Asal Tindakanmu Bisa Digugu dan Ditiru” menyoroti prinsip bahwa meskipun seseorang tidak berprofesi secara formal sebagai guru, bukan lantas ia tak menjadi seseorang yang pekerjaannya tak berharga. Bukan kah selama tindakan dan perilakunya masih bisa memberikan dampak positif dan menjadi teladan bagi orang lain, seseorang itu terhormat dan tidak hilang nilainya karena tidak berprfesi sebagai guru? 

Artinya, seseorang bisa mempengaruhi dan menginspirasi orang lain melalui perilaku dan tindakan sehari-hari mereka, tanpa harus memiliki gelar atau posisi resmi sebagai pendidik. Walau kita tak bisa menutup telinga, memicingkan mata bahwa di lingkungan kita profesi guru dianggap profesi paling mulia, meski tidak semua mengatakan itu. 

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Mari kita coba sejenak lebih dalam memahami kebermanfaatan dan menciptakan hidup yang baik dan positif walau tidak berprofesi guru. Pertama, keteladanan pribadi: seringkali, tindakan kita sehari-hari lebih berbicara daripada kata-kata. Jika seseorang bertindak dengan integritas, kerja keras, atau empati, mereka bisa menjadi contoh yang baik bagi orang lain, terlepas dari profesi mereka. Kedua, inspirasi melalui tindakan: tindakan konkret, seperti cara menangani tantangan, berinteraksi dengan orang lain, atau menyelesaikan pekerjaan dengan dedikasi, dapat memotivasi orang di sekitar kita. Ini bisa mempengaruhi bagaimana orang lain berperilaku dan berinteraksi.

Selain itu, pendidikan informal: banyak pelajaran berharga yang diperoleh di luar ruang kelas formal. Pengalaman hidup, kebiasaan baik, dan sikap positif yang ditunjukkan oleh seseorang bisa mengajarkan orang lain tentang nilai-nilai dan prinsip-prinsip penting. Lalu pengaruh sosial: tindakan seseorang dapat memiliki dampak yang luas dalam komunitas atau lingkungan sosial mereka. Misalnya, tindakan kebaikan atau keberanian bisa menginspirasi orang lain untuk mengikuti jejak yang sama.

Atas dasar itu, dengan kata lain, kontribusi seseorang dalam kehidupan orang lain tidak selalu harus datang dari profesi resmi atau posisi tertentu. Tindakan dan perilaku sehari-hari yang positif dapat memberikan dampak yang signifikan dan menjadikan seseorang sebagai teladan, tanpa perlu memiliki peran formal sebagai guru.

Profesi guru sering dianggap sebagai salah satu peran yang sangat terhormat, dan ada beberapa alasan mengapa pandangan ini sering muncul:

Mendidik Generasi Masa Depan: Guru memiliki peran kunci dalam mendidik dan membimbing generasi masa depan. Mereka membentuk pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang akan memengaruhi kehidupan siswa mereka dan, pada gilirannya, masyarakat secara keseluruhan.

Pengaruh Langsung terhadap Masyarakat: Melalui pendidikan, guru dapat memengaruhi perubahan sosial, meningkatkan kesadaran, dan menciptakan kesempatan bagi siswa untuk mencapai potensi penuh mereka. Ini memiliki dampak jangka panjang yang signifikan.

Menjadi Teladan: Guru sering menjadi teladan bagi siswa mereka. Sikap, etika kerja, dan cara mereka berinteraksi dengan orang lain bisa sangat memengaruhi pembentukan karakter siswa.

Pembangunan Karakter dan Keterampilan: Selain pengajaran akademis, guru juga berperan dalam membantu siswa mengembangkan keterampilan hidup, nilai-nilai moral, dan kemampuan sosial yang penting untuk keberhasilan di luar sekolah.

Tanggung Jawab Besar: Tugas seorang guru melibatkan tanggung jawab yang besar, mulai dari perencanaan pembelajaran hingga pengelolaan kelas dan dukungan emosional untuk siswa. Mereka sering bekerja keras di luar jam kerja untuk memastikan keberhasilan siswa mereka.

Namun, meskipun profesi guru sangat terhormat, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:

Peran Profesi Lain: Setiap profesi memiliki perannya masing-masing yang penting untuk kesejahteraan masyarakat. Misalnya, dokter menjaga kesehatan, insinyur menciptakan infrastruktur, dan petani menyediakan pangan. Semua profesi memiliki nilai dan kontribusi yang unik.

Penghargaan dan Pengakuan: Di beberapa tempat, profesi guru mungkin tidak mendapatkan penghargaan atau kompensasi yang setimpal dengan tanggung jawab dan usaha mereka. Ini bisa mempengaruhi persepsi tentang sejauh mana profesi ini dihargai.

Konteks Budaya dan Sosial: Pandangan tentang profesi yang paling terhormat bisa bervariasi tergantung pada konteks budaya, sosial, dan ekonomi. Di beberapa masyarakat, profesi lain mungkin dianggap lebih terhormat karena alasan tertentu.

Secara keseluruhan, profesi guru adalah salah satu yang sangat dihormati dan penting karena dampaknya yang luas dan mendalam terhadap individu dan masyarakat. Namun, penghargaan terhadap setiap profesi perlu dilihat dalam konteks kontribusi spesifik yang mereka berikan.



Penulis: Albii