Oleh: Fatimatuz Zahra*
Aku pikir
Aku sudah mulai gila
Atau akulah si gila yang sedang mulai berpikir
Untuk menghapuskanmu yang tak pernah habis kupikir
Untuk menghentikanmu yang dalam lalu lintas pikirku tak pernah kenal kata mangkir
Terus saja kau berlalu dan melintas tak temukan tempat untuk parkir
Kuhindari hadirmu
Kau hadir dengan bayangmu
Kuusir bayang semumu
Kau hadir dengan sosok nyatamu
Jika ada yang lebih menghantui dari hantu maka itu adalah dirimu
Barangkali ini karena cintaku untukmu telah terukir
Yang banyak sedikitnya tak bisa terukur
Barangkali rinduku untukmu terus mengalir
Meski untuk mengobatinya aku lebih memilih mengulur
Karena aku tahu bahwa pertemuan tidaklah mengobati
Ia hanya akan membuat rindu semakin menjadi-jadi
Aku lebih memilih pasrah dengan rasa yang terlanjur
Tetap menikmatinya meski kuputuskan untuk mengubur
Menyaksikannya akankah ia tumbuh subur
Atau bercampur dengan tanah dan kemudian melebur
Membiarkannya menjadi bunga membentuk taman
Atau membuatnya mati penasaran
*Mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Jombang.