Para siswa SMA Trensains menyimak penjelasan KH. Agus Purwanto saat menyampaikan materi gravitasi dan kisah Stephen Hawking, Trensain Tebuireng, Sabtu (31/03/18). (Foto: Ghofur)

Tebuireng.online- Setelah beberapa lama tidak berkunjung, akhirnya penggagas Trensains, KH. Agus Purwanto, kembali mengunjungi SMA Trensains Tebuireng 2 pada Sabtu, (31/03/18). Kunjungannya kali ini membahas tentang gravitasi hingga belajar bagaimana mengambil pelajaran tentang perjuangan hidup Stephen Hawking.

KH. Agus Purwanto menjelaskan asal muasal gravitasi dari pemikiran tokoh-tokoh terkenal pada masanya seperti Aristoteles, Galileo, hingga Einstein. Ia membandingkan perkembangan teori gravitasi dari teori sederhana oleh Aristoteles, Galileo, Newton, hingga penyempurnaan oleh Albert Einstein. Dan pada akhirnya sampailah pada kesimpulan bahwa gravitasi disebabkan oleh ruang dan waktu yang melengkung

Selain itu, ia juga membahas tentang salah satu ilmuwan terbaik abad 21 yang baru saja meninggal 14 Maret lalu, Stephen Hawking. Menurutnya, ilmuwan yang terkena penyakit amyotrophic lateral sclerosis itu merupakan ilmuwan yang hebat, unik dan fenomenal. Sepanjang hidupnya, ia telah meraih 19 penghargaan internasional.

Uniknya, lanjut Kiai Agus bercerita, meskipun telah meraih banyak penghargaan tersebut sampai akhir hayatnya, ia belum meraih penghargaan nobel. Hawking telah mencetuskan 3 teori yang membuat ia menjadi fisikawan terkenal, yaitu teori black hole, radiasi hawking, dan dentuman besar. Kerangka berpikirnya banyak dipengaruhi oleh pemikiran Albert Einstein.

Luar biasanya, Hawking mendapatkan semua itu dalam keadaan saraf otak yang terganggu yang mengakibatkan ia lumpuh. Bahkan ia telah  divonis bertahan hidup dua tahun, nyatanya ia dapat bertahan hidup puluhan tahun, bahkan dengan karya-karya yang fenomenal.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Ini menjadi pelajaran bagi kalian yang masih sehat, Hawking saja yang lumpuh dapat berkarya, mengapa kalian yang sehat tidak bisa melakukannya,” ungkap KH. Agus, yang biasa dikenal dengan sebutan Bapak Trensains itu.

“Dari kisah Hawking tersebut, saya dapat terinspirasi untuk belajar lebih giat lagi. Hawking yang secara fisik, tidak sempurna saja bisa, mengapa saya yang normal tidak bisa?” ungkap Naufal Afiq, salah satu siswa SMA Trensains Tebuireng.

Dalam pertemuan ini, para santri tampak antusias dan semangat dalam mengikuti kuliah umum ini.


Pewarta: Muhaimin

Editor/Publisher:  Raa