Oleh: Ma’muri Santoso*

Hari ini, Jumat 10 November 2023 bangsa ini kembali memperingati Hari Pahlawan Peringatan Hari Pahlawan yang jatuh setiap tanggal 10 November mengingatkan kembali kepada kita semua tentang pentingnya memahami sejarah perjuangan bangsa. Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan dan meninggalkan sejarahnya. Kesadaran untuk selalu memupuk kecintaan terhadap Tanah Air tentu saja sangat penting. Sebuah kesadaran untuk selalu menjaga dan merawat Indonesia. Negara yang lahir dan merdeka buah dari perjuangan para pahlawan bangsa. 

Peristiwa pertempuranSurabaya pada 10 November 1945 tidak lepas dari sejarah penting bagi bangsa ini, yakni “Resolusi Jihad” yang dicetuskan oleh Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945. Resolusi Jihad berisi seruan fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari rongrongan penjajah. Resolusi Jihad ini kemudian melahirkan peristiwa heroik 10 November 1945 yang kini diperingai sebagai Hari Pahlawan.

Sikap nasionalisme atau kecintaan terhadap Tanah Air penting ditekankan kepada kaum muda milenial agar mereka dapat selalu memahami sejarah bangsanya. Memahami sejarah bangsa tidak sekedar dengan mengetahui cerita-cerita perjuangan di masa lalu melainkan juga mampu mendorong kaum muda milenial untuk dapat meneruskan cita-cita perjuangan para pahlawan maupun founding fathers bangsa ini.

Kemerdekaan pada hakikatnya barulah pintu masuk untuk menggapai cita-cita bangsa Indonesia yang sesungguhnya. Bukan tujuan akhir dari perjuangan itu sendiri. Perjuangan dalam merebut kemerdekaan tentu sangatlah berat. Akan tetapi perjuangan dalam mempertahankan, merawat, serta mengisi kemerdekaan juga tidaklah ringan. Generasi bangsa ini dinantikan perannya untuk terus dapat memberikan kontribusi dan dedikasinya demi kepentingan bangsa dan negara.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Bentuk perjuangan bagi kaum muda milenial saat ini tentu saja berbeda dengan para pahlawan di masa lalu yang diwujudkan dengan mengangkat senjata mengusir penjajah. Mencintai Indonesia bagi kaum muda milenial saat ini dapat diwujudkan dengan cara-cara kaum milenial seperti menguatkan kembali rasa solidaritas kebangsaan, membangun SDM unggul dengan ilmu pengetahuan dan keahlian, serta memperkokoh watak manusia Indonesia sebagai insan yang santun dan berkarakter.

Kaum muda milenial saat ini diharapkan tidak saja unggul dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi namun juga memiliki karakter yang kuat serta jiwa nasionalisme yang tinggi untuk selalu mencintai Indonesia sesuai dengan kondisi saat ini. Manusia yang mampu bersaing dengan bangsa lain dalam berbagai bidang kehidupan. Kaum muda milenial harus selalu optimis menatap masa depan Indonesia dan tidak boleh merasa minder untuk bersaing dengan bangsa lain.

Globalisasi telah memberikan ruang yang begitu lebar dan fair kepada setiap anak manusia untuk dapat mengeksplorasi kemampuan seseorang dan mengembangkan karya-karyanya. Setiap orang berkesempatan untuk menawarkan ide, gagasan, karya maupun kemampuan lainnya kepada dunia sebagai sumbangsih bagi kemajuan peradaban umat manusia. Kita perlu ide-ide kreatif maupun inovasi-inovasi di berbagai bidang agar bangsa ini mampu bersaing dengan bangsa lain.

Baca juga: https://tebuireng.online/pahlawanku-teladanku/

Momentum memperingati Hari Pahlawan pada hakikatnya adalah meneguhkan komitmen untuk selalu mencintai Indonesia. Peran kaum muda milenial dirasa cukup penting untuk terus mengawal bangsa ini agar tidak disibukkan dengan masalah-masalah bangsa yang cukup menguras energi seperti sentimen kedaerahan, isu-isu SARA, ujaran kebencian maupun maraknya berita bohong (hoaks) yang dapat  mengganggu perjalanan bangsa ini dalam mencapai cita-cita bersama menjadi bangsa yang maju dengan SDM yang unggul.

Dengan bekal penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi diharapkan akan memunculkan inovasi maupun talenta generasi milenial sehingga kontribusi mereka dapat diberikan bagi keberlangsungan bangsa. Kaum milenial dapat memberikan kontribusi secara nyata dan lebih luas pada upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) maupun pengelolaan sumber daya alam (SDA) sehingga dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

Predikat Pahlawan memang biasanya disematkan untuk orang yang dalam kehidupannya sudah teruji memiliki dedikasi cukup besar bagi bangsa dan negara. Mereka sudah selesai dengan urusannya sendiri sehingga waktu dan perhatiannya lebih banyak dicurahkan demi kepentingan bangsa dan negara. Mereka juga tidak lagi tergoda untuk melakukan sesuatu demi kepentingan pribadi maupun golongan.

Mereka yang rela berada di garis terdepan demi kepentingan kemanusiaan seperti para tenaga medis, para pejuang anti korupsi, pendidik, pegiat persatuan dalam kemajemukan, ataupun siapa saja yang memiliki dedikasi cukup besar bagi kepentingan bangsa dan negara layak diberikan sebutan pahlawan. Di sinilah kaum muda milenial selalu dinanti peran dan kontribusinya demi kepentingan bangsa dan negara.

*Instruktur Nasional Jatman, Alumnus PP. Al Aqobah dan PP. Tebuireng Jombang.