Oleh: Zainuddin Sugendal
Manusia memerlukan motivasi untuk bangkit dari kemunduran hidupnya dan ternyata pikiranlah yang sangat mempengaruhi proses kebangkitan itu seperti kalimat yang sering kita dengar bahwa hidup adalah serangkaian pemikiran dan penilaian yang dikeluarkan dengan bentuk perbuatan menurut intuisi subjektif setiap individu. Sehingga untuk membangun pemikiran yang jernih memerlukan media yang dapat mendorong jiwa individu agar prasangka yang mendekati benar bisa tercapai. Maka disini bermeditasi adalah kegiatan yang cukup tepat untuk menjadi media pemfokusan diri serta solusi rehat dari segala carut-marut tugas harian.
Dan kemunculan tahajjud sepertinya menjadi salah satu alat meditasi bagi seorang muslim agar tetap kuat menjalani aktifitas sehari-hari. Meski sekilas tahajjud terlihat sebagai ibadah ritual yang cenderung menciptakan kesalehan personal saja tapi bisa diyakini bahwa ibadah yang satu ini dapat memberikan sumbangan besar bagi munculnya kesalehan sosial bagi yang mengerjakannya.
Memang banyak sekali cara seseorang untuk membangun motivasi diri karena tidak ada teknik tertentu untuk melakukannya. Bisa saja seseorang duduk dibukit atau di pinggiran sungai sambil diam konsentrasi atau mendengarkan para motivator sekelas K.H Lukman Hakim- Sufiolog, Mario Teguh dan sekelasnya. Bisa juga dengan cara melakukan gerakan senam dan olahraga. Tetapi bagi seorang muslim, tentu tidak akan kesulitan mencari cara membangkitkan semangat dan intropeksi diri karena disana tahajjud muncul sebagai pembangkit semangat dan intropeksi diri sekaligus penguat kesalehan individu yang bernilai ibadah.
Tahajjud dianggap sebagai sholat sunah yang memberi kesan hubungan intim antara hamba dengan tuhannya, sebab biasanya dilakukan pada tengah malam sekitar pukul 1 sampai 3-an dan biasanya dikerjakan setelah bangun dari tidur meski ada juga yang berpendapat boleh sebelum tidur jika khawatir tidak bisa bangun tengah malam.
Banyak tokoh dan orang-orang sukses yang mengaku bahwa kesuksesannya tidak lepas dari kebiasaannya melakukan sholat tahajjud. Salah satu contohnya adalah Mahfud MD, mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK). Setelah lima tahun menjabat dirinya nyaris tidak tersangkut paut dengan kasus apupun bahkan pada saat ia keluar dari gedung MK karena habis masa jabatannya, ratusan orang datang membawa spanduk bertuliskan “Selamat datang capres 2014” mereka yang menyambut mengaku mewakili masyarakat Indonesia atas nama Karukunan Nusantara. Rupanya dalam kurun waktu lima tahun masyarakat melihat kinerja MK baik dan mempunyai kredibelitas, sehingga sosok Mahfud MD dianggap kunci kesuksesan MK waktu itu. Hal ini tentu mengandung unsur spesial dalam diri Mahfud MD sehingga dia bisa mempunyai tempat di hati masyarakat Indonesia. Dan ternyata saat ditanyai wartawan mengenai kegiatannya selama di Widya Chandra (rumah dinas bagi pejabat negara) ia menjawab “Saya kan terbiasa bangun jam dua dan di kamar hanya berdua sama istri saja. Bangun terus terbiasa sholat malam lalu mengaji.”
Pengakuan di atas memberi gambaran bagaimana dia menciptakan daya tarik dalam dirinya, dengan bangun malam untuk melaksanakan sholat tahajjud, Mahfud MD dapat melakukan tugas dan tanggung jawab yang diembannya dengan baik sebagai efek dari kejernihan pikiran dan kefokusan yang ia peroleh pada setiap sepertiga malam. Mahfud MD hanyalah salah satu dari banyak orang yang sukses dengan membiasakan bangun di sepertiga malam untuk tafakkur (mikir-mikir), masih banyak lagi orang sukses yang mengetahui rahasia di balik sholat ini. mereka bangun malam disaat semua orang sedang tidur. Berdialog dan meminta-minta pada Tuhan.
Dalam keadaan Indonesia seperti sekarang ini, yang dalam pemberitaan medianya sering dikabarkan tidak enak, seperti kekacauan pejabat elit dalam merebut kekuasaan, kekerasan berlatar belakang etnik bahkan sampai agama, pembalakan hutan, penambang liar, banjir-longsor, tabrakan kerata api, sampai yang terparah korupsi. Membuat masyarakat pusing dan geram sendiri, berdemo agaknya sudah tidak lagi mempan sebab sudah marak pendemo suruhan, masyarakat sepertinya kehabisan akal untuk ikut membantu pihak yang benar.
Satu dari berberapa cara yang masih tersisa adalah menenangkan pikiran terlibih dahulu, menguatkan kesalehan personal dengan bangun malam untuk mendapatkan pikiran jernih dan imajinasi yang benar. Sehingga secara pelan-pelan dan pasti kesalehan sosial akan terbentuk dan menguat. Setidaknya tahajjud memberi ruang optimis bagi kemajuan Indonesia kedepan. Konsep ketenangan yang ditawarkannya menjamin kehidupan sejahtera yang manfaatnya bisa langsung dirasakan esok harinya.
Semestinya kita pahami bahwa salah satu manfaat sholat ini adalah memberikan efek positif bagi setiap jiwa dan memberikan kedudukan terhormat dalam lingkungan bermasyarakat. Dalam Al quran disebutkan,
“(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. ” (QS. Az Zumar: 9).
Mungkin ini agak berlebihan, tapi seandainya masyarakat Islam Indonesia melakukan gebrakan besar-besaran dan bersama-sama bangun malam untuk melaksanakan sholat tahajud di masjid-masjid seperti saat rakyat Mesir berkumpul di lapangan Tahrir untuk menggulingkan presiden atau di Tunisia dan negara-negara lain yang melakukan revolusi, niscaya martabat bangsa akan unggul dari bangsa-bangsa lain, wibawa Negara ini akan naik di mata bangsa-bangsa lain. Dengan semua SDM rakyatnya yang bekerja dengan tenang serta jernih pikiran dari pagi sampai sore, memungkin hal itu terjadi. Fokus yang didasari dengan ketenangan lebih baik daripada fokus yang didasari dengan ambisi, menemukan jiwa bekerjanya sebagai hadiah dari tuhan. Tidak hanya bersaing di kubangan Nusantara saja tetapi bersaing di tingkat dunia, di tingkat internasional “bukan jadi TKI”. Tidak menjotos tetangga atau orang lain yang masih sebangsa dan setanah air sedang persaingan ekonomi dan ilmu pengetahuan dunia menunggu Indonesia, si singa yang sedang tidur.
Dengan adanya terapi otak yang dilakukan muslim Indonesia setiap malamnya yaitu dengan membiasakan diri sholat tahajjud, tujuan kemerdekaan rakyat miskin dan kaya akan tercapai. Ini memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tapi setidaknya untuk mensejahterakan batin setiap orang di Negara ini, kita semua bisa memulai dari wilayah masyarakat kecil seperti desa dan dusun atau lebih kecil lagi dilingkungan keluarga dan diri kita sendiri.
*Alumni Pesantren Tebuireng asal Sampang Madura