Para mahasiswa-mahasiswi Universitas Ciputra foto bersama di depan Gedung KH. M. Yusuf Hasyim Pesantren Tebuireng usai dialog mengenai toleransi dan kewirausahaan pada Sabtu (11/11/2017). (Foto: Novi).

Tebuireng.online— Ingin mengetahui sistem pendidikan dan kehidupan toleransi di pesantren, pada Sabtu (11/11/2017) sejumlah mahasiswa Universitas Ciputra Surabaya mengunjungi Pesantren Tebuireng. Mereka yang tiba di Tebuireng sekitar pukul 15.30 WIB itu langsung disambut hangat oleh pihak pimpinan Pesantren Tebuireng di Aula lantai 3 Gedung KH. M. Yusuf Hasyim.

Perwakilan Universitas Ciputra yang juga pengampu mata kuliah keagamaan, Eko, mengatakan, selain ingin mengetahui sistem pendidikan dan kehidupan bertoleransi di pesantren, tujuan kunjungan mahasiswa Universitas Ciputra yang berjumlah 50 orang ini juga ingin megetahui pengembangan kewirausahaan di Pesantren Tebuireng. Pesantren Tebuireng dan Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) Tebuireng telah memiliki kerjasama dengan Universitas Ciputra terkait dengan pengembangan kewirausahaan.

Dialog tersebut dipandu langsung oleh Mudir bidang Pondok, H. Lukman Hakim yang menjelaskan tentang sejarah dan perkembangan Pesantren Tebuireng. H. Lukman juga menjelaskan bahwasanya santri Tebuireng sekarang kurang lebih berjumlah 4000 santri. Selain soal jumlah, beliau juga memaparkan kegiatan santri dari pagi hingga malam hari. “Tentunya ini berbeda dengan full day school,” ujar beliau.

Para mahasiswa dan mahasiswi dari kampus pencetak wirausahawan muda itu, tampak serius mendengarkan apa yang disampaikan oleh H. Lukman. Tidak hanya sekedar itu, mereka juga sangat aktif melemparkan berbagai pertanyaan yang berkaitan dengan pluralisme dan toleransi.

Selain menjelaskan kegiatan para santri, H. Lukman juga menjelaskan tentang usaha-usaha yang dijalankan oleh Pesantren Tebuireng, seperti perbangkan syari’ah, budidaya lele bioflok, koperasi, penerbitan majalah dan buku, dan usaha-usaha lainnya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Salah satu mahasiswa Ciputra, Bagus menjelaskan bahwa latar belakang  kunjungan mereka ke Pesantren Tebuireng, yaitu untuk memenuhi mata kuliah keagamaan. Dalam matu kuliah itu, lanjutnya, tidak hanya mempelajari agama saja, tetapi juga memahami toleransi, khusunya dalam hal agama. Untuk itu mereka memilih untuk berkunjung dan mempelajari toleransi kepada Pesantren Tebuireng.

Acara dituup dengan penyarahan cinderamata oleh Universitas Ciputra kepada pihak Pesantren Tebuireng. Sebelum meninggalkan tempat, para mahasiswa, dosen, dan pihak Pesantren Tebuireng mengabadikan momen dengan foto bersama. Sebelum pertemuan berlangsung, rombongan sempat berziarah ke Maqbarah Masyayikh Tebuireng.


Pewarta:            Umdatul Fadhilah

Editor/Publisher: M. Abror Rosyidin