sumber ilustrasi: google.com

Oleh: KH. Achmad Roziqi*

اِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه

اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيّدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ

فاعْلمُوا انَّ الله قَد قَال فِيْ كِتَابِه الكَرِيمِ وهو اَصدَقُ القائِلِين یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسۡلِمُونَ

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah

Alhamdulillah kita semua diberi kesempatan oleh Allah swt, untuk memasuki tahun baru Hijriyah 1445 H. Ini adalah nikmat dan kesempatan yang besar untuk mengingat 1445 tahun yang lalu. Yaitu pada tahun pertama hijriyah. Kenapa kita harus menoleh ke belakang? Karena dengan mengetahui sejarah bisa jadi kita menjadi orang-orang yang mendapatkan ibrah/pelajaran dari para pendahulu kita semua. 

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Hadraturrasul Muhammad dituliskan oleh Hadratussyaikh M. Hasyim Asy’ari dalam Nur al-Mubin di Mahabbah Sayyid al-Mursalin di tahun pertama hijriyah; di antara hal-hal yang pertama diletakkan Rasulullah sebagai tonggak dasar agama Islam ini dikatakan oleh Hadratussyaikh fiha bana al-nabiyyu masjidahu wa masakinahu. Yang mendapatkan perhatian Rasul yaitu membangun masjid dan hunian/ndalem

Kemudian hadratussyaikh mengatakan; 

وقد عمل به بنفسه لريغب المسلمين في العمل 

Hadraturrasul adalah sosok yang aktif dan dinamis. Sosok yang mau turun terjun langsung tidak hanya menyuruh, memberi instruksi, perintah, tanpa beliau turun langsung. Uswah apa yang kita ambil dari ini? Supaya umat muslim mengambil contoh harus aktif, dinamis, tidak boleh pasif, statis dan diam. 

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Maka memasuki tahun baru hijriyah ini mari kita pompa semangat kita untuk imaratul masjid (memakmurkan masjid). Tidak hanya membangun fisiknya, tapi bagaimana masjid itu memberikan kemaslahatan untuk umat. Dapat menjadi  tempat belajar, musyawarah, dan syiar kemaslahatan bagi umat. Dan ini pula ditulis oleh Hadratussyaikh dalam Risalah fi Ahkam al-Masajid. Bagaimana menggunakan masjid, apa saja yang tidak boleh dilakukan di masjid. 

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Di samping membangun masjid dan ndalem. Dikatakan oleh Hadratussyaikh termasuk pondasi awal yang dilakukan oleh Nabi adalah: 

وآخا بين المهاجرين والانصار 

Hadraturrasul membangun ukhuwah membangun persaudaraan muhajirin dan anshar. 

Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah

Prof. Dr. Sayyid Al-Thanthawi dalam tafsir Wasith ketika menafsiri al-Hasy: 9, beliau mengutip sebuah hadis riwayat Bukhari Muslim, yang menggambarkan bagaimana ketulusan cinta kaum Anshar dan Muhajirin. Bagaimana ukhuwah yang dibangun oleh rasul masuk ke dalam relung hati yang paling dalam sehingga muncul ketulusan dan keikhlasan dalam ukhuwah. Dikatakan dalam hadis itu, 

 عن أبى هريرة قال: أتى رجل رسول الله صلى الله عليه وسلم فقال: يا رسول الله، أصابنى الجهد، فأرسل إلى نسائه فلم يجد شيئا، فقال صلى الله عليه وسلم: «ألا رجل يضيف هذا الرجل الليلة رحمه الله» ؟ فقال رجل من الأنصار- وفي رواية أنه أبو طلحة- فقال: أنا يا رسول الله، فذهب به إلى أهله، فقال لامرأته: أكرمى ضيف رسول الله صلى الله عليه وسلم قالت: والله ما عندي إلا قوت الصبية!! قال: إذا أراد الصبية العشاء فنوميهم، وتعالى فأطفئى السراج، ونطوى بطوننا الليلة لضيف رسول الله صلى الله عليه وسلم ففعلت

Seorang Muhajirin mendatangi Rasul, “Ya Rasul saya sedang lapar?” 

“Datangilah istriku”, kata Nabi

Ketika lelaki itu mendatangi istri Nabi ternyata di rumahnya tidak ada apa pun. 

Lalu Rasul pun mengatakan kepada para Anshar, “Apakah ada yang mau menjamu tamu kita malam ini, semoga Allah merahmati?” 

Abu Talhah menjawab, “Saya Rasul.” 

Lalu kemudian Abu Talhah mengajak ke rumahnya untuk dijamu. Lalu ia mengatakan kepada istrinya, “Wahai istriku tolong muliakan tamu Rasul ini.” 

Ternyata sang istri menjawab, “Wahai suamiku tidak ada jatah makan, ini untuk anak-anak kita.” 

Apa yang dikatakan Abu Talhah, “Wahai istriku tetap jamulah tamu Rasulullah, sajikan makanan untuknya kalaulah anak kita merasa lapar, maka tidurkanlah mereka.” 

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Ini lah ukhuwah yang ditorehkan oleh umat Nabi Muhammad yang terlukis dalam sejarah. Itu juga yang dipraktikkan oleh Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari dalam membangun ukhuwah bangsa ini. Bagaimana mengedepankan ukhuwah, persatuan, menghilangkan benih perpecahan. 

Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah

Allah SWT merespon positif sekali, serta takjub kepada keluarga Abu Talhah. Sehingga menjadikan peristiwa itu sebagai Asbab Nuzul ayat, 

… وَیُؤۡثِرُونَ عَلَىٰۤ أَنفُسِهِمۡ وَلَوۡ كَانَ بِهِمۡ خَصَاصَةࣱۚ وَمَن یُوقَ شُحَّ نَفۡسِهِۦ فَأُو۟لَـٰۤىِٕكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ

… Dan mereka tidak menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (Muhajirin) atas diri mereka sendiri, meskipun mereka juga memerlukan… (Surat Al-Hasyr: 9)

Mudah-mudahan kita semua mengambil ibrah untuk memberi berbagi kepada yang lain, mencintai sesama, membangun ukhuwah.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ

وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ

وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ

*Mudir Mahad Aly Haysim Asy’ari Tebuireng.

Ditranskrip oleh Yuniar Indra Yahya