ilustrasi: seseorang dalam sebuah pencarian (sumber gambar: pngtree)

Oleh: Muhammad Ariby Zahron*

Senarai Paradiso di Hotel Prodeo

“Dan orang-orang yang berjihad untuk
(mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami
tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami”

(Al-‘Ankabut:69)

Sesungguhnya, tangkai mawarmu
akan menjelma repihan air
saat zarah elegi melabuh kesialan
pada tiap longgokan pegalmu
Maka, dengarkan mersik ayat-ayat
yang selalu kau lesakkan di sudut musala itu,
sehingga kau tau bahwa,
dengan menjadi sufi
kau terlepas dari marabahaya
yang timbul merekah ke seluruh umat.

Upah Ayahmu menghilang
entah dilahap kemana.
Namun, jika rakaatmu merana tak terkira
kau akan menyusuri hiruk pikuk air mata.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Sebagaimana doa Ibumu juga,
kau mungkin berharap mukjizat
datang tanpa membuka bongkahan
kitab-kitab yang telah usang.

Di hari itu,  
keselamatan hanya datang pada sebuah firman:
Butuh berapa lama kau mengharap berkah
pada tenggang jerih payah?

Tiba-tiba, ia berlari tanpa kaki
dari pagi hingga tua usai.

Sekarang, ia berdiri tegak
tanpa hirau kakinya yang mulai meluak.

Dibukanya kitab kuning itu
dengan raut wajah gembira.
Para murid, sanak saudara, juga istri modis
bermuka dengan kemahirannya
di sebuah majelis umat  

Sungguh, tak ada yang mengira
kalau ia masih hidup bermodalkan keinsafan.
Sungguh, tak ada galangan lagi kiranya
dari kata-kata sumbang
hingga menumbuh berkah
pada tiap sumarah


Obituari Seorang Nabi

Orang-orang menggali ingatan Maryam
yang meletuskan kasak-kusuk kecaman
kalau ia adalah budak malam
hingga tersedu di hadapan Tuhan
bahwa busuk, tak berarti mengusut kesucian.

Di ujung mukjizat, seorang Nabi bersabda:

“Sungguh hikmah Tuhan luas ilmu-Nya,
kau hanyalah saksi yang berpendar
mencari tahu Tuhan hanya di mana”

Anak tuhan yang tak bermaksud mencari
mukjizat itu pun menjelma perut ibu.
Meninggalkan aib hingga
membisu lontar segala ledakan,
yang menjadikannya kembali,
meski telah koyak dihabiskan
beban dalam tirakat.

Kelak, airmata seorang ibu yang dipasung
tungkainya, merabas jauh melalap kesedihan
di dalam istana Tuhan.


Rahasia Saleh

:Sabda Paten

Dari dunianya kini, manusia meminta Tuhan
agar dibuatnya percaya pada alam,
percaya bahwa Al-lata adalah nisbi,
meski ia bergumam
mengapa harus sosok bendawi
yang menjadi-jadi.

“Apakah Tuhan adalah emas dan perak?
Besi atau tembaga? Surga atau neraka?”

Nyatanya, ia mengenalkan Tuhan pada Sayyidarrasul
saat memeram kemelitan.
Lalu Tuhan berpesan,
agar ia tidak bersenda gurau
atas kesangsian nahas belaka

“Lalu, apakah Tuhan selalu merahasiakan
utang-utang hambaNya, jika Maha Rahasia?”

Mendadak ia melihat,
seorang budak dilempar ke surga
dengan agunan empat dirham
yang dibacakannya empat ayat kemuliaan,
dan hanya Tuhan nisbatkan
pada hamba yang tak ingin segan


Bikaikajin

Di halaqoh tercinta ia duduk tenang
bersama kitab pujaan bangsa-bangsa salaf
Menggerisik hingga tertiup bait-bait usang
meluap penuh sebelum Kausenyapkan larang

Mereka memandang takjub saat
malam bergemuruh berebut kitab-kitab pujaan
Sedang kau hanya ingin bertanya perihal
bulan yang menyigi di antara kaum jejaka

Sesaat mereka membisu,
kau menggondol waktu-waktu azimat
sembari menodong tembakan
mengarah kepala Abah Zuhdy

Sayang, di tempat ini, wajahmu membelah
bagai bulan yang disinari mentari gemerlapan

Ternyata, sayatan rayap kecil itu mencekeram hati seseorang,
hingga isi kepalamu penuh dengan ukiran jimat seberang.