Qurrotul Uyun, hafidzah Pondok Putri Pesantren Tebuireng Jombang.

Potensi adalah anugerah, mengembangkan potensi yang dimiliki merupakan keharusan untuk meraih impian cemerlang. Betapa pentingnya pondasi sejak dini untuk membentuk potensi menjadi pribadi yang berarti. Namun hal itu tiada arti tanpa budi pekerti yang baik.

Dalam mewujudkan mimpi tentu tidak pernah terlepas dari doa dan usaha. Itulah hakikat perjuangan, bagaimana berusaha sungguh-sungguh supaya menjadi tangguh. Perjuangan dalam menentukan hidup itu pilihan, seiring dengan seberapa kuat doa dan seberapa besar usaha.

Qurrotul Uyun santriwati Pondok Putri Pesantren Tebuireng merupakan santri yang pertama kali menyelesaikan tahfidz 30 Juz murni di Tebuireng pada tahun 2018 silam. Sebuah penghargaan besar untuknya atas prestasi luar biasa ini. Tentu tidak mudah untuk mencapainya, inilah yang disebut perjuangan bagaimana ia menempuh perjalanan menuju 30 Juz.

“Selama perjalanan menghafal 30 Juz, sebenarnya banyak sekali rintangan yang harus dilalui, mulai dari internal maupun eksternal”, terangnya.

Rintangan internal seperti tantangan untuk tetap istikamah, kemampuan manajemen waktu, dan kemampuan mengatur skala prioritas mengingat sebagai seorang santri  selain menghafal Al-Qur’an, juga mempunyai kewajiban untuk menjaga capaian akademik di sekolah formal dan mengabdikan diri pada pesantren melalui berbagai organisasi. 

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Sedangkan tantangan eksternal yang terjadi biasanya berbeda tergantung setiap individu, sebab konflik hidup setiap orang berbeda dan tidak jarang hal ini memecah konsentrasi serta menguji para pejuang tahfidz untuk tetap bertahan dan setia memerjuangkan Al-Qur’an.  

Bersyukur atas perasaan sangat bahagia dan bersedih mencampuradukkan rasa setelah dinobatkan sebagai hafidzah 30 Juz. Bersyukur dan bahagia karena dianugerahi kesempatan oleh Allah untuk menyelesaikan hafalan Al-Qur’an. Sedangkan bersedihnya sebab amanah yang dibawa dirasa sangat besar.

“Sebagai seorang manusia yang tidak sempurna, saya terus berpikir apakah saya sudah pantas mendapatkan gelar hafidzah?” ungkapnya.

Dengan demikian mampu memicu Uyun untuk terus memperbaiki dan memantaskan diri. Walau sebenarnya mustahil bagi Uyun dan teman seperjuangan lainnya untuk menjadi manusia sempurna, namun keyakinan selalu menyertai bahwa Allah Yang Maha Pemurah akan membantu setiap usaha untuk meraih rida Allah.

  • Nama: Qurrotul Uyun
  • Alamat: Jombang
  • Tanggal Lahir: Jombang, 3 Agustus 2000
  • Pendidikan: Mahasiswi Teknik Informatika UNESA. (Alumni SMP A Wahid Hasyim & MA Salafiyah Syafi’iyyah Tebuireng Jombang).
  • Hobi: Membaca

Pewarta: Rafiqatul Anisah