Santri Muallimin tampak mengantri untuk menyetor hafalan kitab kuning, Ahad (13/3).

Tebuireng.online– Tahfidzul Nadzhom merupakan ajang perlombaan hafalan kitab kuning di Madrasah Muallimin, yang diselenggarakan pada Minggu malam (13/03). Kegiatan Tahfidzul Nadzhom diikuti oleh santri kelas 1 sampai kelas 6 Muallimin, bahkan ada salah satu kelas diwajibkan mengikutinya.

“Acara ini diselenggarakan atas kemauan salah satu dewan asatidz untuk membuat suatu hal yang baru seperti baca kitab kuning antar kelas dan hafalan kitab kuning sekaligus melatih bibit ulama nantinya,” ujar M Noval Muzaky, ketua acara Tahfidzul Nadzhom.

Adapun kitab yang diperlombakan Al– ajurumiyah, Amsilati Tasrifiyah, Nadhzom Al-imrithi dan Alfiyah Ibn Malik.

“Sangat disayangkan jika ada santri yang notabenenya cerdas dihafalan tidak diapresiasi, oleh sebab itu salah satu Dewan Asatidz mengambil langkah untuk menggelar acara Tahfidzul Nadzhom,” imbuh Noval Muzaky.

Menurut keterangan, Tahfidzul Nadzhom ini diadakan satu tahun sekali. Seperti yang terlaksana saat ini, tahun kemarin pun terlaksana meski dengan konsep berbeda.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Tahun kemarin itu ada, tapi berbeda dengan tahun ini kalau tahun kemarin itu memiliki dua keloter semisal saya ikut dikeloter pertama tapi ga lulus bisa diikutkan ke keloter kedua, tapi untuk tahun ini hanya ada satu keloter,” terangnya.

Dalam kesempatan itu, saat di Madrasah Muallimin, Noval mengaku bahwa santri sangat penting untuk memperhatikan hafalan. Baginya, pentingnya hafalan untuk di rumah itu dari sekarang, yang penting hafal dulu soal paham atau tidaknya belakangan.

“Yang terpenting semangat jangan minder, mungkin di pondok kita menang baca kitab atau hafalan tapi jika di rumah apakah bisa terpakai ilmu kita? Jangan pernah bangga pada pencapaian kita teruslah belajar dan taati aturan pondok jangan pernah berhenti belajar sebab makian dan jangan pernah berhenti belajar sebab pujian,” pungkasnya.

Pewarta: Arrayyan Al Buchori