santri muallimin menyimak ceramah keagamaan dalam peringatan isra mikraj, Ahad (13/3).

Tebuireng.online–Untuk memperingati momentum Isra’ Mikraj, halaqoh Aswaja Mu’allimin gelar acara seminar, bertema Isra Mikraj dan hal-hal yang mencakup Aswaja dan Wahabi. Kegiatan ini dilaksanakan di aula Madrasah Mu’allimin Hasyim Asy’ari.

Acara tersebut disuguhkan bagi santri Madrasah Mu’allimin khususnya, bertujuan untuk membangkitkan ghiroh Aswaja yang tinggi dan mampu membentengi diri dari pengaruh aliran aliran negatif.

“Selain untuk membentengi diri dari pengaruh aliran-aliran lain (wahabi.red) juga untuk menambah ilmu dan wawasan santri,” ucap Prima Arya, santri kelas 4A yang menjadi ketua panitia dalam acara kemarin malam (13/03).

Prima mengatakan bahwa acara seminar Aswaja tidak akan pernah lancar tanpa adanya kerja sama, kompak, saling komunikasi antar pengurus, dan saling melengkapi apa yang bisa dibilang kurang.

Seminar ini menghadirkan tokoh Aswaja Jawa Timur, yaitu Ustadz Zainirridho yang kebetulan bisa rawuh dan mengisi acara ini dengan begitu apik. Sehingga apa apa yang disampaikan mudah dipahami oleh kalangan santri yang mengikuti kegiatan.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

 “Wes alah, tidak perlu pindah ke aliran-aliran lain. Cukup NU (Nahdlatul Ulama) ae iku wes bener. Ga aswaja maneh wes, tapi NU titik!” tegas Ustadz Zainirridho saat menyampaikan materi seminar.

Tidak hanya dari ketua panitia, Rohman Wahyu selaku Ketua Halaqoh Aswaja juga menyampaikan bahwa acara seminar Aswaja kemarin sangat penting, karena santri Tebuireng ketika beranjak keluar maka Aswajanya akan dipertanyakan.

 “Kita ini (Santri Tebuireng.red) ya harus mengenal aswaja lebih dalam, soalnya kemungkinan saat keluar ya yang ditanya soal aswaja santri itu sendiri,” jelas Rohman yang kini juga menjabat sebagai ketua Jam’iyyah Amaliyah Manaqib Syekh Abdul Qodir Al Jailani.

Pewarta: Soni Fadjar A