Fakhrina Maulidah dan M. Harits Nasrullah, siswa SMA Trensains ini berhasil meraih Bronze Medal/medali perunggu di ajang World Mathematics Team Championship (WMTC) 2023 di Seoul Korea Selatan
Fakhrina Maulidah dan M. Harits Nasrullah, siswa SMA Trensains ini berhasil meraih Bronze Medal/medali perunggu di ajang World Mathematics Team Championship (WMTC) 2023 di Seoul Korea Selatan. Foto: Ust. Umbaran

Tebuireng.online- Kabar baik datang dari SMA Trensains Tebuireng, Fakhrina Maulidah dan M. Harits Nasrullah, siswa SMA Trensains ini berhasil meraih Bronze Medal/medali perunggu di ajang World Mathematics Team Championship (WMTC) 2023 di Seoul Korea Selatan yang dilaksanakan pada hari Jum’at hingga Selasa (24-28/11/23). Keduanya bersaing dengan 600 peserta dari 20 negara di dunia, di antaranya yakni India, Iran,  Australia, Taiwan, Kanada, Malaysia, dan beberapa negara lainya.

Kepala SMA Trensains Tebuireng, Ust. Umbaran, S.H,I., mengungkapkan, bahwa dalam hal ini SMA Trensains mendelegasikan 7 santrinya. Setiap hari mereka berlatih dan mendapatkan bimbingan dari lembaga Astana Ilmu yang mengkoordinir World Mathematics Team Championship (WMTC) dari Indonesia.

Ia menjelaskan, bahwa Mr. Quan K. Lam dan Mr. Zhou Ghuozen ialah penggagas World Mathematics Team Championship (WMTC). Sejak 2009 sengaja membentuk kompetisi ini dengan konsep berbeda dengan kompetisi yang sudah ada, seperti AMC (Amarican Mathematics Competition) dan IMO (Internasional Mathematics Olympiad) yang berorientasi kompetisi individu.

“WMTC berorientasi tim, di mana para peserta, bisa satu atau beda negara, bisa saling berdiskusi untuk mengerjakan soal-soal,” ungkapnya.

Selain itu, ia juga mengungkapkan adanya World Mathematics Team Championship (WMTC) ini selain sebagai “pertandingan” juga sebagai wadah pertukaran budaya antar negara.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Dan di WTMC ini juga untuk saling mengenal kultur budaya setiap peserta karena tim oriened tadi bisa ditentukan oleh peserta dengan tetap atas persetujuan panitia,” jelasnya.

Ia juga membeberkan sedikit pengalaman yang didapatkan ketika sampai di hotel tempat menginap.

“Saya melihat di lobi peserta dari Australia sedang belajar dan berdiskusi sambil menunggu penempatan kamar. Ini yang belum bisa ditiru oleh santri-santri, yaitu memanfaatkan waktu luang seefektif dan semaksimal mungkin untuk mempersiapkan diri,” imbuhnya.

Lebih lanjut beliau berharap ajang ini dapat menjadi langkah awal mereka untuk meraih prestasi-prestasi lainnya di event internasional, serta dapat menginspirasi teman-teman yang lain untuk dapat mengikuti jejak mereka.

“Kita tidak perlu minder dengan siswa dari negara lain karena dengan kerja keras, cerdas, tuntas dan ikhlas semua kesuksesan insyaallah bisa diraih dengan tetap berdoa dan tawakal kepada Allah SWT.,” tutupnya.

Baca Juga: Raih Juara 1, Inilah Business Plan Siswa SMA Trensains


Pewarta: Ilvi Mariana