Siswa-siswi SD NU Nurul Ishlah Randuagung Gresik saat mengunjungi Pesantren Tebuireng, Senin (6/2/2023)

Tebuireng.online- 38 siswa-siswi SD NU Nurul Ishlah Randuagung Gresik kunjungi Pesantren Tebuireng, Senin (06/02/2023). Kegiatan ini merupakan kegiatan rutinan setiap tahun khusus untuk kelas VI SD dan dimaksudkan untuk mengenalkan lebih dekat pondok pesantren kepada siswa-siswi yang hendak lulus. 

Salah satu guru pendamping, ustadz Azizi menyampaikan dalam sambutannya, bahwa kunjungan ini bertujuan untuk menyambung silaturahim, belajar, serta mengenalkan pondok pesantren lebih dekat lagi kepada siswa-siswi SD. “Jadi tahu oh seperti ini pondok, karena mereka selama ini mindset-nya pondok itu kotor, anak-anak pondok itu masa depannya kurang menyenangkan dan sebagainya,” tutur beliau. 

Dari mindset yang kurang tepat tersebut, ustadz Azizi berharap dari kunjungan ini bisa mengubah mindset mereka khususnya orang tua bahwa pondok pesantren itu tidak seperti apa yang mereka pikirkan. 

Kemudian ustadz Azizi juga menceritakan sekilas kisah Nabi Sulaiman yang terkandung dalam sebuah hadits nabi bahwasanya Nabi Sulaiman disuruh memilih antara harta benda, kerajaan, dan ilmu; maka beliau memilih ilmu. Dengan memilih ilmu Nabi Sulaiman dikasih Allah harta dan raja. Dari kisah tersebut harapannya ketika siswa-siswi diberikan sebuah pilihan oleh orang tuanya dapat memilih mencari ilmu di pesantren agar dunia akhiratnya sama-sama dicapai.

Selanjutnya, Mudir Pembinaan Pesantren Tebuireng Bapak H. Lukman Hakim memberikan pandangan bahwa mondok itu indah, mondok itu senang, mondok itu pintar, mondok itu sholeh. Tidak ada mondok itu tidak pintar, pasti setelah mondok menjadi baik. “Teman di rumah dan di pondok itu beda, kalau di rumah cuma se-RT tapi kalo di pondok temannya banyak se-Indonesia,” ungkapnya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Selain itu, beliau menceritakan dengan singkat sejarah berdirinya Pesantren Tebuireng serta tips untuk mondok yaitu menata hati kita supaya menjadi orang baik, ikhlas, sabar, dan berakhlakul karimah. “Mudah-mudahan setelah pulang dari Tebuireng semuanya semangat ingin mondok”, harapnya. 

Terkahir, Bapak Slamet Habib, menyampaikan dalam motivasi dan nasihatnya bahwa patuh kepada orang tua dan guru merupakan kunci kesuksesan. Sedangkan cita-cita  itu harus tinggi, yang mana didasari semangat dan kemauan yang tinggi pula. 

Kepala Pondok Putra Pesantren Tebuireng ini juga menyampaikan, barang siapa hari ini harus lebih baik dari hari kemarin ia termasuk orang yang beruntung. Barang siapa hari sekarang sama dengan hari kemarin itu termasuk orang yang rugi. Barang siapa hari sekarang lebih jelek dari kemarin itu termasuk orang celaka. “Maka jadilah yang pertama, kalau sekarang kelas VI berarti harus lebih baik dari kelas V kemaren,” tegas beliau. 

Di samping itu, Pak Habib juga mengenalkan 5 nilai prinsip dasar Tebuireng; Jujur, Ikhlas, Tanggungjawab, Kerja Keras, Tasamuh / toleransi yang dikemas dalam sebuah lagu. 

Perlu diketahui bahwa kunjungan SD NU Al-Ishlah Gresik ini diikuti oleh 12 Siswa, 26 siswi, dan 7 guru pendamping. Setelah penyambutan yang bertempat di Aula Yusuf Hasyim Lt1, siswa-siswi melakukan field trip ke kamar santri, ziarah, dan berkunjung ke Museum Islam Indonesia KH. Hasyim Asy’ari. 

 Pewarta: Rafiqatul Anisa