Qurratul A’yuni, peraih juara 3 lomba MTQMN (Musabaqah Tilawatil Quran Mahasiswa Nasional) yang diselenggarakan di Universitas Brawijaya dan Universitas Negeri Malang. (Foto: dokumen pribadi)

Tebuireng.online- Qurratul A’yuni AM merupakan Mahasiswa Unhasy (Universitas Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang) yang berhasil meraih juara tiga dalam lomba MTQMN (Musabaqah Tilawatil Quran Mahasiswa Nasional) XV cabang MHQ 10 Juz, yang diselenggarakan di UB (Universitas Brawijaya) dan UM (Universitas Negeri Malang) di bawah naungan Dikti.

Perempuan asal Bengkulu Selatan tersebut, saat ini menjadi santri aktif di Pondok Pesantren Putri Walisongo Cukir  Jombang. Di pesantren Walisongo, Ia menjadi pembimbing komplek dua program Quran, selain itu Ia juga memiliki aktivitas menyimak hafalan Al Quran para santri.

Dalam sebuah wawancara, mahasiswa jurusan Matematika Unhasy itu mengaku, bahwa dalam usahanya mengikuti lomba MTQMN yang terselenggara sejak 27 Juli hingga 4 Agustus 2017, Ia selalu nderes dan berlatih bersama teman-temannya. Selain itu, Ia juga dilatih oleh para offical. Ia mengungkapkan bahwa dalam hal ini tidak hanya mengandalkan doa saja, melainkan berusaha sekuat tenaga dalam memenuhi apa yang dibutuhkan dalam mengikuti lomba tersebut. Meskipun Ia mengakui bahwa hal itu tidak pernah diniatkan sebagai ajang perlombaan atau persaingan.

“Saya mengikuti lomba ini sama sekali tidak berniat untuk berlomba atau pun bersaing. Orang tua saya dan ustadah-ustadah saya di pondok selalu berpesan, ajang lomba ini bukan untuk kalian bersaing akan tetapi lomba ini sebagai ajang syi’ar agama Islam. Untuk memotivasi anak-anak bangsa agar lebih bersemangat dalam menghafal Al Quran dan menjaga serta mengamalkan,” ungkapnya dalam sebuah wawancara via whatsApp.

Selain dari orang tua dan para guru, Qurratul A’yuni juga mengakui, bahwa Ia mendapatkan banyak motivasi dari salah satu ustadahnya, yaitu Ummu Habibah, Alumni Pesantren Walisongo (saat ini menjadi ustadah di Walisongo) yang sudah berkali-kali meraih kejuaraan nasional dalam bidang Al Quran.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Mbak Ummu (ustadah saya) merupakan seorang MTQer yang selalu mendukung murid-muridnya mengikuti lomba. Karena dalam perlombaan itu kita bertemu dengan orang-orang yang hebat, yang sudah bagus fashohanya, lagunya, dan lainnya,” ujar Alumni Madrasah Aliyah Perguruan Mualimat tersebut.

Di waktu yang sama, Ia juga membeberkan tips bagaimana melancarkan hafalan Al Quran, “Untuk melancarkan Al Quran itu cuma satu, yaitu laduni. Laduni di sini bukan berarti ilmu laduni yang seperti halnya dimiliki nabi Khidir, tapi laduni yang dimaksud adalah ilat e kudu muni. Ketika tampil kita harus bersihkan hati dari niat yang jelek. Orang tua saya juga berkata, lomba MTQ itu tidak hanya kelancaran hafalan yang diuji, akan tetapi keikhlasan hati yang sangat berpengaruh besar terhadap penampilan kita di atas panggung. Dan juga usahakan untuk tetap tenang, tidak usah takut. Apapun yang terjadi harus tetap tenang, karena dengan ketenangan itulah kita bisa menjawab soal dengan baik,” terangnya.

Sekadar diketahui, lomba MTQMN yang diselenggarakan di Kota Malang tersebut bukanlah kali pertama ajang lomba yang diikuti oleh perempuan kelahiran Manna 20 Januari 1997 tersebut, sebelum itu Ia telah banyak berpartisipasi dalam ajang lomba di daerah lain, seperti tingkat pesantren, provinsi, dan juga pernah di MTQ MR UTM (Universitas Trunojoyo Madura) yang juga telah dinobatkan sebagai juara.


Pewarta : Munawara MS

Editor/Publisher : Rara Zarary