kiai-kiai-nutebuireng.online-Para kiai NU dengan pemikirannya yang moderat, menyebabkan NU dapat bersinergi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Menurut Pengurus Pusat GP Ansor, KH Ghofur Maemon Zubair, Hadratusy Syekh KH. Hasyim Asy’ari dan kiai-kiai pendiri NU lainnya mampu merumuskan Ahlussunah wal Jamaah (Aswaja) dengan brilian. Kebrilianan itu terlihat ketika kiai NU mengambil rujukan mazhab yang nampak dalam Aswaja ala NU yang tidak keras, dan “radikal”. ( NU.or.id)
NU menjadi ormas terbesar di Indonesia. Aswaja menjadi idiologisnya. “Jalan tengah” atau tidak terpaku pada satu aliran madzhab, maka NU mampu mengakomodir budaya lokal yang sejalan dengan ajaran agama Islam. Tutur kiai, KH. Muhammad Danial Royyan, Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Kendal.
Menurut beliau, budaya harus diarahkan untuk sesuai dengan ajaran agama Islam bukan sebaliknya. Intinya, NU sebagai rumah besar Aswaja serta memiliki rumusan Aswaja yang baku tetap ramah dan menerima budaya yang positif untuk kemudian dengan budaya tersebut dapat menggairahkan amaliyah keagamaan.(UL)

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online