Pengasuh Pesantren Tebuireng, Gus Kikin foto bersama para pemateri bedah buku. (foto: kopiireng)

Tebuireng.online– Ikatan Alumni Pesantren Tebuireng (IKAPETE) menggelar acara bedah buku yang berjudul “Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari Pemersatu Umat Islam Indonesia” pada Kamis (21/10/2023).

Acara yang digelar di lantai 3 aula gedung Yusuf Hasyim tersebut dihadiri langsung oleh Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz dan Ketua Umum Presidium Nasional Ikapete, Prof. Dr. H. Masykuri Bakri.

Pada kesempatan bedah buku tersebut, Prof. Dr. H. Masykuri Bakri, menungkapkan bagaimana pentingnya mengkaji pemikiran-pemikiran Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari, yang tertulis di dalam kitab-kitabnya.

“Kajian-kajian nyata tentang pemikiran Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari seperti ini, tidak hanya dilakukan di Pesantren Tebuireng saja.  Tetapi harus dilakukan di berbagai pondok pesantren terpilih seperti di daerah Jawa Tengah, Jawa Barat, daerah Timur Tengah dan lain sebagainya,” ungkapnya di hadapan ratusan hadirin.

Hal itu menurutnya, agar nuansa pemikiran Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari  ini dapat  lebih luas diketahui oleh segenap elemen masyarakat sehingga pada akhirnya pemikiran Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari tidak hanya di kebumikan di Pesantren Tebuireng tapi di seluruh bumi Indonesia.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Beliau juga mengatakan bahwa hadirnya IKAPETE di berbagai daerah hingga saat ini sudah terdapat Ikapete Cabang Istimewa seperti di Turki, Mesir, Madinah dan yang menyusul lagi negara Jerman, bukan berarti meinginkan gagah-gagahan semata saja. Tetapi hal tersebut sebagai upaya menyebarkan risalah pemikiran Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari ke seluruh dunia.

“Ekspansi kita ke luar negeri bukan ingin gagah-gagahan saja, tetapi supaya para alumni-alumni Pesantren Tebuireng tidak hanya memiliki jejaring nasional saja tapi hingga internasional,” tegasnya.

Sehingga, lanjutnya kami memberikan intruksi kepada setiap pelantikan pengurus Ikapete Tidak hanya formalitas pelantikan saja, tapi akan ada kajian-kajian pemikiran Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari.

Terakhir beliau juga mengatakan bahwa buku yang akan dibedah ini bukanlah sebuah final. Tetapi harus menjadi pematik ke depannya.

“Tulisan karya KH. Abdul Hakim Mahfudz ini adalah sebuah pemantik dan belumlah final.  Pemikiran dan aksi nyata kiai Hasyim itu sangat komplek dan harus diorganisir. Sehingga salah satu buah dari pemikiran Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari mengenai komite hijaz tidak hanya untuk Islam di Indonesia saja tapi harus kepada Islam dunia.”

Peryataan terakhir tersebut diafirmasi oleh KH. Abdul Hakim Machfudz, bahwa pemikiran Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari telah mampu memberikan perhatian terhadap kalangan tokoh internasional, seperti Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz.

“Saat saya memberikan buku ini terhadap Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz, beliau langsung melalukan istikhoroh dan memutuskan untuk ke Pesantren Tebuireng. Oleh karna itu Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz meresepon dengan baik pemikiran kiai Hasyim sehingga beliau memutuskan untuk mengadakan rihlah ke Pesantren Tebuireng pada 22 Agustus 2023 kemarin. Maka saya mendorong Ikapete jangan sampai ketinggalan untuk secara aktif mengkaji pemikiran-pemikiran Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari,” respons Yai Kikin saat itu.

Pewarta: Dimas Setyawan