Sumber: https://id.pinterest.com/pin/564709240767072460/

Oleh: Silmi Adawiya*

Shalat Jum’at adalah ibadah shalat yang dikerjakan di hari jum’at dua raka’at secara berjamaah dan dilaksanakan setelah khutbah. Shalah Jum’at memiliki hukum wajib ‘ain bagi laki-laki/pria dewasa beragama Islam, merdeka dan menetap di dalam negeri atau tempat tertentu. Jadi bagi para wanita/perempuan, anak-anak, orang sakit dan budak, shalat Jumat tidaklah wajib hukumnya. Sebagaimana dalil Al Quran dalam QS Al-Jum’ah ayat 9:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli, yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”

Adapun pembacaan  surat al Ikhlas, al Falaq, dan an Nas sebanyak tujuh kali setelah pelaksanaan Shalat Jum’at adalah sunnah. Sulaiman al Bujairimi dalam Tuhfatul Habib menegaskan perihal tersebut dengan hadits sebagai berikut:

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

وَرَوَى الحَافِظُ اَلْمُنْذِرِيُّ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ النَّبِيَّ قَالَ :مَنْ قَرَأَ إذا سَلَّمَ الإمامُ يَوْمَ الجُمُعَةِ قَبْلَ أنّ يُثْنِيَ رِجْلَهُ فَاتِحَةَ الكِتَابِ وقُلْ هُوَ الله أحَدٌ وَالْمُعَوِّذَتَيْنِ سَبْعاً سبعاً غَفَرَ الله له ما تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وما تَأخَّرَ وأُعْطِيَ مِنَ الأجْرِ بِعَدَدِ كُلّ منْ آمَنَ بالله ورَسُولِه

Al-Hafizh al-Mundziri meriwayatkan dari Anas RA bahwa Nabi SAW bersabda, ‘Barang siapa yang membaca surat Al-Fatihah, Al-Ikhlash, Al-Falaq dan surat An-Nas (al-mu`awwidzatain) masing-masing sebanyak tujuh kali ketika imam selesai membaca salam shalat Jumat, sebelum melipat kakinya, Allah akan mengampuni dosanya yang lalu dan sekarang, dan diberi pahala sebanyak orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya,”

Hadis tersebut menunjukkan betapa besarnya keutamaan membaca surat al Ikhlas, al Falaq, dan an Nas sebanyak tujuh kali setelah Shalat Jum’at. Dengan penuh rahmatNya, Allah memberikan ampunan untuk dosa yang telah diperbuat dan juga hadiah pahala sebesar pahala orang-orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya. Kemudian dari situlah, membaca al Ikhlas, al Falaq, dan an Nas sebanyak tujuh kali dianjurkan setelah Shalat Jumat.

Dalam ‘Amal Al-Yaum wa Al-Lailah dan at-Targhib fi Fadhail al-A’mal wa Tsawabu dzalik juga disebutkan bahwa Barang siapa membaca surat al-Ikhlas 7 kali, al-Falaq 7 kali, an-Nas 7 kali sesudah selesai Shalat Jum’at, maka Allah akan melindunginya dari kejahatan sampai hari Jumat yang akan datang. Hal tersebut berdasarkan hadis Nabi SAW:

وَرَوَى ابْنُ السُّنِّيِّ مِنْ حَدِيثِ عاَئِشَةَ أَنَّ النَّبِيِّ قَالَ مَنْ قَرَأَ بَعْدَ صَلَاةِ الْجُمُعَةِ: قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ، وَقُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ، وَقُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ سَبْعَ مَرَّاتٍ، أَعَاذَهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ مِنَ السُّوءِ إِلَى الْجُمُعَة الْأُخْرَى

Keterangan di atas cukup menjadikan kita semangat untuk mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW, jika kita benar-benar mencintainya. Karena sejatinya, cinta kepada Nabi juga harus dibuktikan dengan mengikuti Sunah Rasul dan menjauhi apa yang dilarangnya. Tidak sekedar bilang cinta, tanpa menghiraukan apa yang disukainya. Senada dengan QS Al-Hasyr ayat 7:

مَا أَفَاءَ اللَّهُ عَلَىٰ رَسُولِهِ مِنْ أَهْلِ الْقُرَىٰ فَلِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ وَلِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ كَيْ لَا يَكُونَ دُولَةً بَيْنَ الْأَغْنِيَاءِ مِنْكُمْ ۚ وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

Apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Amat keras hukumannya.


*Mahasiswi Pascasarjana UIN Jakarta, alumnus Unhasy Tebuireng dan Pondok Putri Walisongo Cukir