Hahal bi halal Ikapete Wilayah Jawa Timur, di Surabaya.

Tebuireng.online–  Ikatan Keluarga Alumni Pesantren Tebuireng (IKAPETE) Jawa Timur gelar Halal bi Halal dan Rapat Kerja (RAKER) dengan mengusung tema ‘Menguatkan Peran Ikapete dalam Bidang Dakwah, Sosial dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Serta Ekonomi’.

Gelaran halal bi halal tersebut berlangsung pada Jumat (13/5/2023) di Sekretariat PW (IKAPETE) Jawa Timur, di Surabaya. Tujuan acara tersebut selain membahas program juga bertujuan untuk menjalin dan memperat silaturahim sebagaimana yang disampaikan oleh Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz.

“Selama di Tebuireng saya baru memahami makna  silaturahim bahwa hal itu sangat penting setelah  baca-baca karangan Hadratussyaikh. Dengan silaturahim Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari membangun ukhuwah dan dengan ukhuwah beliau mampu untuk berdiri dan menjaga marwah umat Islam yang ada di Indonesia bahkan terhadap perintah belanda. Itulah pentingnya silaturahim,” ungkap Gus Kikin saat memberi sambutan.

Foto bersama Pengurus Ikapete Wilayah Jawa Timur.

Pada kesempatan tersebut turut hadir KH. Roisuddin Bakri selaku Ketua PW Ikapete jawa timur. Pada kesempatan itu beliau menyampaikan bahwa kegiatan rapat kerja tersebut  sudah disusun sebelum bulan Ramadhan namun terhalang beliau kurang sehat. Akan tetapi rancangan kegiatan  tetap dikomunikasikan melalui  grup WhatsApp perlembaga dan tim yang membahas tentang program yang akan  dilakukan.

“Jadi bertemunya sekarang ini bukan untuk memulai menyusun program tapi bertemu untuk menyamakan resepsi dan meminta persetujuan,” jelasnya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Selain itu beliau menyampaikan setelah menghadiri berbagai acara IKAPETE baik di Jawa Tengah ataupun di Jawa Timur sendiri bahwa Ikapete ini sangat antusias bukan  daripada alumninya tetapi dari alumni-alumni  pondok lain yang mengharap ada sentuhan dari alumni santri Tebuireng.

Hadir juga ketua umum Presnas Prof. Dr. KH. Masykuri Bakri yang memberikan pencerahan dan semangat terkait rapat kerja tersebut.

“Pengurus Ikapete tidak boleh mengeluh, tetapi berikhtiar. Mengeluh itu tanda orang yang tidak bertanggung jawab. Jangan berbicara mengatakan ini bukan urusan saya. Tapi segala hal adalah urusan kita bersama,” harapnya.

Maka dari itu beliau menyampaikan bahwa program tidak perlu terlalu banyak-banyak, dua atau tiga yang terpenting berjalan. Hal lain juga beliau sampaikan bahwa dalam program jangan saling merebut program antar wilayah dan cabang melainkan  harus saling support satu sama lain.

Menurutnya, kebesaran Ikapete tidak bisa dilakukan secara mandiri, tapi Ikapete akan hebat apabila mampu melakukan sinergitas dengan siapapun bukan hanya sekedar dengan Ikapete wilayah presnas dan cabang tapi ikapete boleh  bersinergi dengan siapapun tanpa melihat label  muslim atau non muslim.

“Berjuang di Ikapete bukan untuk politik tapi benar-benar untuk berkhidmat.” Tutup Rektor Unisma Malang ini.

Pewarta: Adawiyah