
Tebuireng.online– Untuk membendung gerakan ekstrimisme dan terorisme menyasar dunia pendidikan, Wakil Ketua Tanfidziyah PCNU Jombang, KH. Agus Muhammad Zaki Hadzik, berharap pemerintah pusat maupun daerah segera untuk membuat buku jihad, guna meluruskan pemaknaan yang sering kali dimaknai perang dan kekerasan.
“Kewajiban pemerintah untuk membuat buku tentang jihad di Indonesia, buku jihad versi NU yang masuk ke dalam kurikulum pendidikan, terlebih di Jombang ini,” ujar salah satu cucu Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari itu, saat memberikan sambutan dalam acara Deklarasi Laskar Bela Negara di Gedung Islamic Center Masjid Agung Baitul Mukminin Jombang, Ahad (6/8/2017).
Menurut penuturan Gus Zaki, beliau pernah didatangi oleh MGMP Guru PAI tingkat Madrasah Aliyah yang mengadu, bahwa pada mata pelajaran Fikih kelas 3 terdapat bab tentang khilafah.
“Masuknya radikalisme sudah melalui sekolah karena setiap daerah sekarang hampir bisa ditemukan buku-buku yang bertema kekerasan, bahkan ajaran membunuh, ” terang Pengasuh Pesantren al-Masruriyah Tebuireng itu.
Menurutnya pula, Gus Sholah juga telah diminta untuk memberikan penjelasan tentang konsep jihad dan khilafah kepada Guru PAI yang akan dilaksanakan pada waktu dekat.
Sebenarnya sederhana, terang Gus Zaki lebih lanjut, bahwa akar dari pada ajaran radikalisme dan terorisme hanya ada dua yaitu kafir dan bid’ah. “Hanya ada dua yaitu kafir dan bid’ah, namun diolah sedemikian rupa menggunakan dalil dan penjelasan yang dipoles apik hingga melebar kemana-mana,” imbuh adik KH. Agus Fahmi Amrullah Hadzik itu.
Terakhir, beliau menyayangkan pihak yang sering menolak demokras, tetapi masih mau menikmati fasilitas yang diberikan oleh pemerintah. “Menolak pemerintahan yang demokrasi, menyebut toghut, tapi masih diberi KTP Indonesia,” tandas alumnus Pesantren Lirboyo Kediri itu. (Rif’atuz Z)