Sumber gambar: https://www.antarafoto.com

Oleh: Fathur Rohman*

Banyak orang yang hanya ingin memanen hasilnya saja, tanpa mau menanam bibit sebelumnya, demikian juga banyak orang yang menanam namun ia tidak mau merawatnya sehingga ia tidak bisa memanen hasilnya kelak.

Orang yang tidak mau menaman, dan hanya ingin memanen hasinya saja, biasanya mereka memiliki prinsip hidup yang instan, setiap keinginananya berharap cepat dapat tercapai dengan berbagai macam cara ia tempuh.

Orang yang mau menanam dan berharap kelak yang memanen adalah anak cucunya adalah orang tua yang ihklas hidupnya untuk kemaslahatan generasi setelahnya, namun tak jarang dijumpai generasi sesudahnya hanya mengeksploitasi hasilnya saja sehingga tanaman orang tua dulu terputus manfaatnya atau punah karena tidak dirawat.

Orang yang menanam dan merawat tanamannya, serta berharap kelak dapat memanennya adalah orang-orang yang memiliki cita-cita besar jangka panjang, ia rajut masa depannya melalui keuletannya dan kreativitasnya dengan punuh perhatian dan keistikamahan, kemudian suatu saat ia bisa menggapai cita-cita besarnya untuk merubah peradaban dunia ke arah yang lebih baik lagi, serta terus menjaganya agar manfaat dari buah cita-citanya tidak pernah hilang untuk terus memberi manfaat kepada orang banyak.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Memanen lebih mudah dari pada menanam dan menanam lebih mudah dari pada merawat. Orang yang memanen tidak berfikir bagaimana cara menanamnya dulu dan merawatnya sehingga dapat menghasilkan buah yang bagus. Orang yang menanam dan tidak mau merawatnya karena ia merasa bahwa yang menikmati hasilnya bukanlah dirinya, sehingga ia hanya memiliki tugas menanam saja dan tidak memikirkan hasil panenannya kelak. Orang yang menanam dan merawatnya berfikir bahwa sesuatu yang besar harus dimulai dari hal-hal yang kecil, ia berfikir setiap bibit yang ia tanam, harus ia rawat agar tumbuh berkembang dengan baik, sehingga menghasilkan buah atau hasil panenan yang baik pula dan memberi manfaat kepada banyak orang.

Tidak ada orang yang bisa menuntaskan tugas-tugas besar, kalau sebelumnya ia tidak bisa menuntaskan tugas-tugas yang kecil atau ringan. Tidak ada orang bisa mencapai cita-cita besarnya yang bermanfaat bagi banyak orang, bila sebelumnya ia tidak pernah merajutnya dari kecil, dan seterusnya.

Menanam itu penting, namun merawatnya itu juga lebih penting, karena di sana ada proses pendidikan emosional yang baik untuk bisa mengendalikan ego ketidaksabaran, mau menang sendiri, berfikir pendek, instan, hanya berangan angan tanpa mau berusaha, serta hal-hal lain yang tidak baik.

Sebuah ruput dianggap sebagai tanaman pengganggu karena ia tumbuh di dekat tanaman padi, namun ketika rumput itu tumbuh di halaman rumah dan dirawat dengan rapi, maka ia akan mempercantik keindahan halaman rumah dan bermanfaat mencegah longsor bila berada di pinggir sungai dan lereng gunung, sehingga ia tidak pernah dicabut habis.

Sebaliknya, ketika rumput itu tumbuh di dekat tanaman padi, maka ia akan dicabuti sampai bersih agar tidak menghambat pertumbuhan padi, karena tujuannya adalah memanen padi, bukan memanen rumput.

Padi dan rumput adalah dua tanaman yang sama-sama bermanfaat, bila keduanya ditanam atau tumbuh di tempatnya masing-masing, tidak saling mengganggu. Demikian juga manusia sebaiknya tumbuh dan berkembang di bidangnya masing-masing sehingga tidak saling mengganggu dan semua bisa berkembang dan bermanfaat sesuai dengan bidangnya masing masing.

Bila kita punya cita-cita untuk memanen padi, maka rumput yang tumbuh di sekitarnya harus dihilangkan, demikian juga bila kita bercita-cita menanam rumput, maka padi pun tak boleh tumbuh di sekitar rumput. Kita tanam padi dan rumput di tempatnya masing-masing agar keduanya sama-sama memiliki manfaat. Karena prinsipnya adalah tiada sesuatu pun yang Allah ciptakan itu sia-sia (tanpa manfaat).

Allahu A’lam bis showab

*Dosen Unhasy Tebuireng Jombang.