tebuireng.online—Sekitar 15 pemuda berkumpul di sebuah rumah di Desa Kahyangan setelah shalat Maghrib kemarin (14/02). Rumah Itu adalah milik Muhammad As’ad, Direktur Lembaga Sosial Presantren Tebuireng (LSPT). Bukan untuk rapat melainkan untuk berdzikir bersama ala thariqot ditemani hujan deras dan petir menyambar.

Alumni Leiden University Belanda yang sudah beberapa kali keliling di berbagai negara ini mengajak beberapa pemuda dari berbagai organisasi. Mulai dari para aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Hasyim Asy’ari, beberapa crew Tebuireng Media Group (TMG), Mahasiswa Ma’had Aly Hasyim Asy’ari dan beberapa karyawan LSPT sendiri.

Terlihat hadir dalam acara tersebut Mantan Ketua PMII Komis HA, Nizar, Mantan Presiden Mahasiswa Ma’had Aly, Irfan Majeda, Pimred Tebuireng Online, Rifki Rahman dan Dua Mahasiswa Ma’had Aly yang baru saja pulang dari menempuh studi selama setahun di Cape Town Afrika Selatan.
“Saya hanya mengundang sedikit tidak banyak, hanya untuk dzikir lah”, ungkap Direktur LSPT. Dia juga sengaja mengundang Dua Mahasiswa Ma’had Aly yang baru selesai setahun belajar di Afrika Selatan, Yayan Musthofa dan Fathurrohman Rustandi, untuk membagi pengalaman mereka.

Dzikir dipimpin oleh Kang Fatur, Panggilan akrab Fathrurahman Rustandi. Dzikir yang dibaca adalah bacaan khusus dalam thariqot Rifa’iyyah Syadziliyah yang memang menurutnya berkembang pesat di Afrika Selatan. “Yang kita baca tadi yang paling ringan, untuk sehari-hari”, kata Kang Fatur. Menurut pemaparannya, Afrika Selatan sangat populer dengan tradisi sufistiknya. Bahkan terangnya, di Negara selatan Benua Afrika itu lazim keluar pertanyaan “apa thariqotmu” bukan “apa Madzhab Fiqhmu?”.

Pria Asal Banten tersebut juga mengatakan dzikir-dzikir seperti ini sangat bermanfaat bagi konsomsi tubuh. “Ada tiga konsumsi tubuh, pikiran atau akal dengan belajar, tubuh dengan makanan dan minuman, serta hati dengan dzikir. Setelah Dzikir majlis diisi dengan diskusi seputar sejarah tasawuf dan perkembangannya di era sekarang ini.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Tujuan diadakannya acara ini, menurut Muhammad As’ad tidak lain hanya untuk menyeimbangkan diri yang terlalu memikirkan keduniaan dan sejenak mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa. Rencannya Kegiatan Dzikir bersama ini akan diadakan rutin setiap bulan sekali dengan dibumbui dengan diskusi dan obrolan santai. (abror)