Sumber gambar: kabarmekah.com

Oleh: Inayah*

Beberapa dari kita paling tidak pernah mendapatkan titipan salam, baik dari teman, kerabat, kenalan, dan lainnya. Hal ini biasanya dilakukan jika tidak bisa bertemu langsung dengan seseorang karena jarak atau tempat yang berbeda atau ada kendala untuk bertemu.

Dalam pergaulan sehari-hari kita sering mendapatkan titipan salam dari kerabat atau teman yang jauh. Hal ini dianjurkan dalam islam, untuk mempererat tali silaturrahmi dan menambah rasa kasih sayang, dan orang yang dititipkan salam tersebut wajib menyampaikannya.

Pernahkah kita sebagai seseorang yang mendapat titipan salam itu menjawabnya dengan kata-kata, “salam balik ya.” Bagaimana seharusnya kita menjawab titipan salam dari orang lain?

Perilaku menjawab salam telah dicontohkan oleh dua istri Nabi shallallahu alaihi wa sallam, Khadijah dan Aisyah radhiyallahu anhuma, dan Nabi mentaqrir (menyetujui) mereka berdua: Khadijah radhiyallahu anha. dari Anas radhiyallahu anhu ia berkata:

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online


جاء جبريل إلى النبي صلى الله عليه وسلم وعنده خديجة قال: إن الله يقرئ خديجة السلام, فقالت: إن الله هو السلام وعلى جبريل السلام وعليك السلام ورحمة الله

“Jibril datang kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan ada Khadijah di sisi Nabi, Jibril berkata: “Allah menyampaikan salam untuk Khadijah.” Khadijah berkata: “Sesungguhnya Allah-lah As-Salam, dan as-salam atas Jibril dan engkau wa rahmatullah.” (HR Imam Hakim (3/4856, Imam Nasa’i 7/8301)

Dari Aisyah radhiyallahu anha, bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam berkata kepadanya:


يا عائشة، هذا جبريل يقرأ عليك السلام، فقالت: وعليه السلام ورحمة الله وبركاته، ترى مالا أرى – تريد النبي صلى الله عليه وسلم

“Wahai Aisyah, ini Jibril menyampaikan salam kepadamu.” Aisyah menjawab: “wa ‘alaihis salaam wa rahmatullah wa barakaatuh, engkau (Nabi) melihat apa yang tidak aku lihat.” ( HR Imam Al Bukhari (3217) dan Sunan Ad darimi (2680).

Akan tetapi ada tambahan pada Musnad Imam Ahmad (24857) dari Aisyah radhiyallahu anha, ia berkata: aku jawab:


عليك وعليه السلام ورحمة الله وبركاته

“Alaika wa‘alaihis salaam wa rohmatulloh wa barokaatuh”.

Dan yang demikian berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud (5231), Ahmad (23104) dan Nasa’i dalam As Sunan Al Kubra (10133) “Bab: apa yang dikatakan jika dikatakan kepadanya: Sesungguhnya si Fulan menyampaikan salam kepadamu”.

Dan dari hadits seseorang dari Bani Numair dari Ayahnya dari Kakeknya bahwa ia mendatangi Nabi shallallahu alaihi wa sallam lalu ia berkata:


إن أبي يقرأ عليك السلام, قال: عليك وعلى أبيك السلام

“Sesungguhnya ayahku menyampaikan salam kepadamu”, Nabi shallallahu alaihi wa sallam menjawab: “‘Alaika wa ‘ala abika as-salaam”. Berbeda dalam kitab sab’ah kutub mufidah hal.131 karya Al-Habib Alwi bin Ahmad Assegaf disebutkan:


سن لشخص إرسال السلام إلى غائب عنه يشرع له السلام برسول أو كتاب, ويجب على التبليغ للغائب ولة بعد مدة طويلة بأن نسى ذلك ثم تذكر لأنه أمانة

“disunnahkan seseorang menyampaikan salam pada seseorang melalui utusan / tulisan, dan utusan wajib menyampaikan pada orang yang dimaksud walaupun lupa diwaktu yang lama, jika ingat tetap wajib menyampaikan, karena itu amanah.”


Orang yang dikirimi salam bisa menjawab:
عليك و عليه السلام
“salam juga untukmu dan untuknya.” Namun, dalam literature fiqih yang lain yaitu dalam kitab bughyah al-mustarsyidinhal.540 karya Al-Habib Abdurrahman Al-Masyhur Ba’lawi disebutkan bahwa (kesimpulannya): Misalkan ada orang nitip salam bilang “sampaikan salamku pada fulan ya,” lalu si utusan itu menyampaikan pada orang yang dimaksud dengan kalimat “fulan menyampaikan Assalamualaikum padamu” maka, si penerima salam wajib menjawab salam dengan kalimat “Waalaikumussalam,” karena bentuk kalimatnya berupa salam yang memang wajib dijawab.

Namun jika si utusan menyampaikan dengan kalimat “fulan kirim salam padamu/salam dari fulan” maka kata pengarang kitab tersebut :
فلا اعتداد ولا يجب به الرد
Salam yang dititipkan tidak dianggap dan tidak wajib dijawab. Karena kalimat “titip salam” itu dikalangan kita (terkadang) adalah kalimat basa-basi/untuk keakraban saja, sehingga tidak wajib menjawabnya. Namun, jika tetap menjawabnya dengan وعليكم السلام / عليك و عليه السلام maka tidak masalah.

Kesimpulannya adalah ketika seseorang menyampaikan titipan salam dari seseorang kita boleh menjawab salam dengan “‘Alaika wa’ala abika as-salaam” atau “‘Alaika wa ‘alaihis salaam” atau ” Alaika wa ‘alaihis salam warahmatullah wa barakatuh”.

*Mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Jombang.