Oleh: Rara Zarary*
Biar orang bicara apa saja, seenaknya saja, seperti pikirannya saja; asal aku tetap mampu baik-baik saja dengan usaha yang tak pernah kukhianati janji-janjinya
Biar orang bicara apa saja, lalu dipikirannya mencatat keburukanku, kekuranganku, kelemahanku, ketidaksempurnaanku, asal aku tetap di jalan benar meski segala alasan dariku selalu sulit diterima pikiran orang-orang yang padanya aku tak pernah benar
Biar orang bicara aku apa saja; meski akhirnya yang aku lakukan dengan sungguh hanyalah berujung bukan apa-apa, tidak berarti bagaimana, bahkan tak menjadi alasan dibanggakannya hal-hal yang kuanggap telah istimewa
Biar orang bicara aku lebih dari apapun yang tak pernah ada; asal semua yang kulakukan Tuhan masih percaya, manusia biarlah berlalu seperti apa drama kehidupannya
Biarkan semuanya Biar tak jadi pikiran lelah membosankan terhadapku Yang bahkan alasan-alasan benar selalu dipermasalahkan, segala masalah selalu diperpanjang pada sebuah kekonyolan
Ya.
Kubiarkan semuanya, bicara apa saja. Menganggap apapun yang tak benar dipikirannya. Biar aku baik-baik saja, dengan berusaha tak peduli pada anggapan-anggapan yang sebenarnya tidak ada guna.
*Santri Annuqayah Sumenep Madura.