Oleh: Dimas*
Terdapat suatu pepatah, “Banyak jalan menuju Roma”. Sebuah peribahasa yang memiliki arti, ada banyak jalan menuju sebuah tujuan. Awalnya bangsa kita mengambil peribahasa ini dari bahasa Belanda, “Vele wegen Leiden naar Rome” yang juga memiliki arti sama. Tetapi sumber asli dari pepatah ini berasal dari kutipan sebuah buku berjudul ‘liber Parabolarum’ oleh Alain de Lille.
Banyak jalan menuju Roma, begitulah cara menugkapkan berbagai cara dan jalan yang dapat ditempuh. Islam pun demikian, memiliki suatu pepatah yang berbunyi “banyak jalan menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.” Karena sejatinya, hadirnya Islam untuk kebahagian dunia yang bersifat semu di dunia, dan menuju kebahagiaan abadi kelak di akhirat.
Terlampau banyak Islam memberikan jalan agar untuk setiap muslim mendapatkan kebahagiaan. Tinggal bagaimana seorang muslim memilih jalan tersebut, baik dengan ibadah yang bersifat mahdoh (wajib) seperti shalat, sedekah, puasa, zakat, haji dan lain sebagainya. Ataupun dengan menjalankan ibadah yang bersifat ghairoh mahdoh, seperti menjalin kerukunan antar sesama mahluk hidup dan lain sebagainya.
Selain menjalankan ibadah yang telah dipaparkan di atas, Nabi Muhammad telah memberikan contoh penunjang untuk meraih arti bahagia yang hakiki. Yakni dengan cara berdoa.
Dalam satu hadis, yang diriwayatkan oleh Sahabat Mu’adz bin Jabal dalam kitab Sunan Abi Dawud, halaman 122, Juz 2, dengan no hadis 1522, dijelaskan bahwa Nabi Muhammad pernah membaca doa, yang berbunyi
اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
“Allahumma a’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatik”
Artinya: Ya Allah, tolonglah aku dalam berzikir, bersyukur, dan beribadah yang baik pada-Mu.
Makna yang terkandung dari doa ini, ialah bagi setiap muslim harus senantiasa meminta pertolongan kepada Allah, baik dari berzikir agar selalu terselamatkan dari hal-hal yang tidak diinginkan. Bersyukur atas segala nikmat yang diberikan, agar dapat menjadi hamba yang tidak kufur nikmat, dan dapat menjalankan ibadah sebaik mungkin. Karena salah satu kenikmatan besar yang diberikan oleh Allah ialah, menjalankan ibadah dengan tanpa adanya halangan seperti sakit dan lain sebagainya.
Al-Quran juga telah menginformasikan tips bagaimana cara menggapai kebaikan dan kebahagiaan di dunia maupun di akhirat.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Rabbanā, ātinā fid dunyā hasanah, wa fil ākhirati hasanah, wa qinā ‘adzāban nār
Artinya: Tuhan kami, berikan kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Lindungilah kami dari siksa neraka. (Surah Al-Baqarah, 201)
Maka, salah satu jalan menuju kebahagiaan dunia dan akhirat yang dicontohkan nabi adalah totalitas penghambaan kepada Allah Swt. melalui zikir dan beribadah, karena orientasi seorang mukmin sejati adalah berbakti kepada Allah dan berbuat baik kepada sesama.
*Mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari