Oleh: Rara Zarary*
Sudut kota mengetuk ingatan
soal jalan panjang juga irama perjuangan, yang katamu tak lagi sama
aku menengok senja, dari balik kacamata
kupikir kau begitu juga, namun kita sedang di kota berbeda
wahai, kalian
yang dalam sejuk menciptakan tawa untuk dikenang sepanjang masa
salamku semoga tersampaikan, maafku semoga kau lapangkan
bahagialah di suatu kota yang pantas dikenang
ciptalah sejarah tuk panjang mendengung di dalam ingatan
untukmu juga mereka yang sedang menggenggam erat tangan
di kota lain ini,
aku sendiri yang menyepi dari segala nyanyi
aku sendiri pergi atas setiap ingin yang kita pernah sama-sama amini
doaku, semoga kelak kita masih dalam satu kata dan nada: cinta
*Ditulis di Surakarta