http://www.nu.or.id/post/read/76732/bolehkah-shalat-sunnah-sambil-duduk-

Oleh: KH. Fawaid Abdullah

Shalat merupakan ibadah yang paling penting untuk dikerjakan dalam Islam. Bahkan untuk melihat kualitas iman seorang muslim, bisa dilihat dari bagaimana ia melaksanakan shalat. Kalau shalat itu penting, tentunya, hal-hal yang berkaitan dengan shalat juga penting, termasuk adab ketika persiapan sebelum shalat. Ada adab-adab yang harus diperhatikan sebelum melakukan shalat.

Al Ghazali mengatakan bahwa sebaiknya sebelum melaksanakan shalat Dhuhur, menyempatkan diri untuk tidur Qailulah (tidur sebentar di waktu siang) terlebih dahulu. Lalu, berwudlu sebaiknya juga dilakukan sebelum berangkat ke Masjid. Saat sampai di masjid langsung melaksanakan shalat Tahiyyatal Masjid.

Hal itu kata al Ghazali, karena menurut Baginda Nabi SAW bahwa waktu sebelum Dhuhur itu merupakan waktu di mana pintu langit dibuka. Maka seyogyanya muslim memperbanyak berbuat baik seperti shalat. Karena bersamaan dengan waktu ini, ada 70 ribu Malaikat yang memintakan ampunan kepada Allah sampai waktu malam tiba.

Selanjutnya, persiapan sebelum shalat juga sebaiknya seseorang itu mengisinya dengan bermuhasabah terhadap dirinya sendiri baik di waktu siang dan malam. Menyibukkan dirinya dengan waktu yang barakah.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Tetapi, pertanyaannya kenapa banyak orang yang menyibukkan diri dengan waktu yang justru tidak membawa manfaat dan maslahat untuk dirinya dan orang lain. Justru hanya menyia-nyia-kan waktu dan umurnya saja.

Padahal waktu itu tidak akan kembali lagi. Maka sejatinya orang yang menyia-nyiakan waktu itu adalah orang yang tertipu dengan dirinya sendiri. Mereka senang dengan bertambahnya harta mereka, padahal pada saat yang sama, umur mereka berkurang dan semakin dekat dengan kematian yang bisa datang kapan saja.

Kata Al Ghazali, “Jangan kamu merasa bahagia atau senang dulu; hartanya bertambah sedang umurnya berkurang, tetapi pada saat yang sama ilmu dan amal salehnya justru tidak bertambah, atau stagnan”. Sejatinya orang yang seperti ini termasuk orang yang merugi.

Singkat kata, bahwa setiap sebelum melaksanakan shalat lima waktu, mulai Dhuhur, Asar, Maghrib, Isya dan Shubuh, seorang isya itu selalu menyibukkan diri dengan memperbanyak tasbih, istighfar, memastikan badan dan pakaian yang bersih dan suci.

Selengkapnya, silahkan dibuka dan dibaca kitab Bidayah Al Hidayah karya Imam al Ghazali Bab Adabu Maa Ba’da Thulu’i asy Syamsi ila az Zawal.


*Santri Tebuireng 1989-1999, Ketua Umum IKAPETE Jawa Timur 2006-2009, saat ini sebagai Pengasuh Pesantren Roudlotut Tholibin Kombangan Bangkalan Madura.


MENJADI MANUSIA SESUNGGUHNYA, “Kajian Tasawwuf & Adab”, menurut Imam Al Ghazali.