tebuireng.online— Akhir Tahun Pelajaran selalu dinanti-nanti oleh para siswa dan guru di setiap lembaga pendidikan. Tadi siang (06/06), Yayasan Hasyim Asy’ari Tebuireng, melaksanakan wisuda purna siswa sekitar 800 siswa-siswi lima unit pendidikan yang dibawah naungannya di Lapangan SMA A. Wahid Hasyim Tebuireng.
Kelima unit tersebut adalah MTs Salafiyah Syafi’iyah, MA Salafiyah Syafi’iyah, SMP A. Wahid Hasyim, SMA A. Wahid Hasyim dan Madrasah Mu’allimin Hasyim Asy’ari. Diawali, dengan lantunan ayat suci al-Qur’an oleh santri MTs SS. Dilanjutkan setelah itu, lantunan lagu Indonesia Raya dan Himne Tebuireng. Sebagai apresisasi terhadap siswa berprestasi, Yayasan Hasyim Asy’ari memberikan penghargaan yang dibacakan oleh Bapak Sholahuddin . Mereka adalah tiga wisudawan terbaik dari masing-masing unit.
Dalam sambutan mewakili wisudawan, Rinaldiyanti Rukmana, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Tebuireng, karena telah mendidiknya dan para wisudawan-wisudawati lainnya hingga ujung masa pendidikan. Ririn, panggilan akrabnya, juga mengaku akan sangat merindukan Tebuireng. Wisudawati SMA A. Wahid Hasyim tersebut berharap agar para alumni Tebuireng menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain. “Ingat ya temen-temen Khoirunnaas anfa’uhum linnaas”, tambah jawara LKTI Nasional itu mengutib hadits Nabi.
Kepala Yayasan Hasyim Asy’ari, dr. Ali Faishal mengatakan bahwa Tebuireng akan terus berusaha yang terbaik dalam meningkatkan kualitas pendidikan setiap unit. Untuk itu, beliau akan berusaha, bekerja sama dengan banyak pihak untuk kemajuan Tebuireng.
Pengasuh Pesantren Tebuireng, Dr (Hc). Ir. KH. Salahuddin Wahid bercerita tentang proyeksi Tebuireng yang akan membangun banyak cabang di berbagai daerah di Indonesia. Tebuireng yang sudah mempunyai empat cabang di beberapa daerah ini, menurut Gus Sholah masih banyak pihak yang memberikan tawaran untuk bekerjasama mendirikan cabang Tebuireng yang berikutnya, seperti di Samarinda dan lain sebagainya. Gus Sholah juga akan mendirikan lembaga pengkaderan pembina yang akan menggodok para calon pembina yang diambil dari Ma’had Aly dan UNHASY.
Ceramah ilmiyah disampaikan oleh Profesor Dr. Ir. Muhammad Bisri, Ms. Membahas tentang proses hidrologi dan cara penanganan krisis air. Pakar Perairan ini menjelaskan tentang proses sebab bencana banjir dan kekeringan melanda beberapa daerah di Indonesia.
Menurut Rektor Universitas Brawijaya Malang itu, daerah rawan banjir semisal Jakarta pemicu untamanya adalah jeleknya sistem pengairan kota. Bangunan-bangunan terus didirikan tampa dibarengi dengan pembangunan penampungan air seperti waduk dan bendungan. Gundulnya Jakarta juga menjadi sebab air tak bisa diserap oleh tanah. Untuk itu beliau berharap santri-santri lah yang akan mengambil alih dan ikut mengatasi permasalahan tersebut.
Prosesi wisuda berlangsung khidmat. Satu per satu para wisudawan-wisudawati dipanggil itu penyematan kalung kehormatan dan bersalaman dengan pengasuh dan seluruh kepala unit. Sekitar 800 siswa-siswi bergiliran naik ke atas panggung diresmikan sebagai alumni Pesantren Tebuireng. Acara diakhiri dengan doa yang disampaikan oleh Syekh Wahid Muhammad Farid Gabellah, utusan Univeristas al-Azhar Kairo untuk Tebuireng. (abror)