Dosen Mahad Aly Yusuf Masyhar dan Mahad Aly Hasyim Asy’ari Tebuirneg, Ustadz Sukron Ma’mun saat di Maroko. (dok. pribadi)

Tebuireng.online— Ustadz Sukron Ma’mun, Lc., M.A., Mudir Ma’had Aly Yusuf Masyhar Pesantren Madrasatul Qur’an Tebuireng, telah menyelesaikan perjalannya mengikuti program penguatan kapasitas manajemen dan sanad keilmuan di Maroko.

Program tersebut dilaksanakan di Darul Hadits Rabat, Maroko, sebagai bagian dari delegasi Beasiswa Kementerian Agama (Kemenag) yang berkolaborasi dengan LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan).

“Di sini kami melakukan pertukaran gagasan tentang sistem kurikulum, sanad keilmuan, dan manajemen pendidikan yang ada di beberapa lembaga pendidikan Islam di Maroko,” ujar Dosen yang juga mengajar di Mahad Aly Hasyim Asy’ari itu.

Selain itu menantu KH. Ahmad Syakir Ridlwan ini bersama delegasi yang terdiri dari 30 peserta mudir dan wakil mudir Ma’had Aly dari seluruh Indonesia juga mengunjungi beberapa perpustakaan tertua dan terbesar di Maroko, yang menyimpan banyak manuskrip keilmuan Islam.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk menyusun kurikulum pembelajaran yang lebih efektif dan terintegrasi, serta memperkaya sanad keilmuan sebagai basis pembelajaran di setiap Ma’had Aly di Indonesia.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Baca Juga: Ahmad Fakhruddin Fajrul Islam Ceritakan Perjalanan Studi di Maroko

“Kami di sini selama satu bulan dengan tujuan menghasilkan kurikulum yang dapat diterapkan di Ma’had Aly dan memperkaya sanad keilmuan untuk setiap lembaga,” tambahnya.

Mudir dan wakil mudir Ma’had Aly yang terpilih mengikuti program ini telah diseleksi secara ketat oleh Kemenag. Program ini dirancang dengan baik oleh Darul Hadits Rabat untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Ma’had Aly di Indonesia.

Ustadz Sukron bersama kolega Mahad Aly saat di Maroko.

“Begitu semangat dan ikhlasnya para pengajar di Maroko, serta orang-orangnya yang ramah dan menghargai sesama,” ungkapnya dengan penuh kekaguman.

Program ini juga diharapkan dapat menghasilkan sebuah laporan kegiatan yang disusun dalam bentuk buku, yang membahas tentang kurikulum dan sumber sanad keilmuan.

“Luaran dari program ini adalah tersusunnya laporan kegiatan yang dapat dijadikan referensi bagi pengembangan Ma’had Aly di Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga: Dr. Mohammad Hamsa Ikuti Program Penguatan Kapasitas Ma’had Aly di Maroko

Sebagai pesan kepada mahasantri dan santri, Ustadz Sukron Ma’mun berpesan agar terus semangat dalam belajar dengan niat yang ikhlas.

“Niatkan menuntut ilmu karena mencari ridho Allah, bukan karena hal lainnya. InsyaAllah, Allah akan mengangkat derajat orang yang memiliki ilmu dalam hal apapun itu,” pesannya.

Ia pun berbagi pengalaman pribadi, bahwa perjalanan belajarnya ke Mesir untuk menuntut ilmu di Al-Azhar, serta kesempatan mengikuti program short course di Maroko, semua itu ia dapatkan berkat berkah dari ilmu yang ditekuni.

Dengan program ini, diharapkan dapat tercipta Ma’had Aly yang lebih baik dalam pengelolaan kurikulum dan penguatan sanad keilmuan, yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas pendidikan Islam di Indonesia.



Pewarta: Albii