Santri Pondok Pesantren Putri Walisongo saat mengikuti kuliah online, di sebuah ruangan yang telah disediakan oleh pondok. (Foto: Umdah)

Tebuireng.online– Surat edaran dari pemerintah mengenai waspada terhadap covid-19 meminta seluruh masyarakat Indonesia untuk bekerja dari rumah, beribadah di rumah, dan bahkan belajar dari rumah. Hal ini dicanangkan guna menekan jumlah penyebaran virus asal Wuhan agar segera mereda. Salah satu dampak yang dirasakan pada dunia pendidikan yaitu dilaksungkannya kuliah secara online sekitar 14 hari ke depan.

Mulai Sabtu (21/3/20) kemarin, mahasiswa Universitas Hasyim Asy’ari melaksanakan kuliah online. Adapun format kuliah online itu disesuaikan dengan mata kuliah serta kesepakatan mahasiswa dengan setiap dosen yang bersangkutan.

Salah satu sarana dalam melaksanakan kuliah online yaitu menggunakan alat komunikasi berupa smartphone hingga laptop. Mahasiswa hanya perlu mengaktifkan data seluler saat materi kuliah berlangsung. Sistem kuliah pun menggunakan aplikasi tertentu yang telah disepakati oleh dosen dan mahasiswa. Aplikasi whatsapp masih menjadi aplikasi pilihan untuk bertukar informasi. Tentu tidak menjadi persoalan bagi mahasiswa yang berdomisili di rumah, di kos, ataupun pesantren yang memperbolehkan membawa alat komunikasi.

Namun berbeda dengan tanggapan santri yang bermukim di pesantren yang tidak memperbolehkan para santri membawa atau mengakses internet ke dalam pesantren, salah satunya yang dialami oleh santri Pondok Pesantren Putri Walisongo Cukir Jombang. Para santri sempat khawatir tidak bisa mengikuti perkualiah online dengan efektif, namun rupanya pihak pesantren telah memberi kebijakan agar santri tetap bisa mengikuti perkuliahan online.

Pihak pesantren memberi kebijakan bagi para santri khususnya mahasiswa Unhasy yang memiliki tanggungan kuliah online diperbolehkan membuka smartphone di ruangan khusus yang telah disediakan di dalam pondok.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Saya merasa cukup lega, dengan adanya kebijakan dari pondok terkait kuliah online. Jadi kita nggak perlu kebingungan buat ke luar buka handphone, hanya untuk lihat informasi saja,” ungkap salah seorang santri yang juga mahasiswa Unhasy.

Para santri utamanya mahasiswa berharap dengan adanya kebijakan ini dapat membantu pemerintah dalam menangani upaya pencegahan angka penyebaran virus corona.

“Mudah-mudahan upaya pemerintah dan masyarakat sekitar segera membuahkan hasil. Masyarakat dapat kembali menjalankan aktivitasnya seperti semula,” respon santri yang lain.

Pewarta: Umdatul Fadhilah