Tim Aswaja Robotika Unhasy saat menerbangkan pesawat tanpa awak di Lapangan Udara Gading Gudung Kidul dalam kompetisi KRTI. (foto: unhasy)

Tebuireng.online— Prestasi membanggakan dicatatkan oleh tim Aswaja Robotika Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy). Mereka telah sukses meraih juara tiga (3) dalam ajang Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI), yang merupakan salah satu kompetisi pesawat tanpa awak atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV) paling bergengsi di Indonesia yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Dirjen Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikti Ristek) melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) yang diperuntukkan bagi seluruh universitas di Indonesia.

Kompetesi yang diselenggarakan sejak tahun 2013 sampai sekarang ini mempertemukan robot terbang dari berbagai kampus bergengsi se-Indonesia yang memperebutkan juara dalam dua kategori (devisi), yaitu Racing Plane, Technology Development, LELA, dan Fix Wing. KRTI 2024 diselenggarakan dengan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) didapuk sebagai tuan rumah dan penyelenggaranya, pada 12-18 September 2024. Namun, untuk lokasi pertandingannya, ditempatkan di Lapangan Udara (Lanud) Gading Gunung Kidul.

Sementara itu, Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) mengirimkan dua tim untuk dua kategori tersebut, yaitu Pesawat Kuda Sembrani dan Wisanggeni. Ini merupakan keikutsertaan Unhasy yang ketiga kalinya, yakni 2019 di Lanud Grati Pasuruan dengan UNESA sebagai tuan rumah, 2020-2022 vakum karna covid-19, 2023 di Lampung dengan Universitas Lampung sebagai tuan rumah, dan 2024 di Lanud Gading dengan UNY sebagai tuan rumah.

Dari ketiga keikutsertaan Unhasy di turnamen tersebut tahun ini merupakan pencapaian yang paling gemilang. Hal ini disampaikan oleh Pembina Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Robotika Unhasy dan pembina tim devisi Racing Plan, Ginanjar Setyo Permadi. Ia menegaskan bahwa latihan yang sungguhan dan sistem mentoring dan kepembinaan yang rutin dan massif telah mengantarkan Aswaja Robotika menjadi yang terbaik.

“Kami sangat bangga sekali dan cukup terharu, karena pada saat semifinal Racing Plane, kami merupakan satu-satunya perguruan tinggi swasta yang bertahan sampai babak semifinal. Semua berkat usaha tim dan doa dari seluruh keluarga besar Unhasy,” ungkapnya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Dalam Fese Grup, Tim Racing Plane Unhasy masuk dalam grup D dan harus melawan dua tim raksasa robotika, yaitu UNESA dan Universitas Telkom. UNESA mengalami kegagalan mendarat sehingga harus tersingkir, sementara Telkom menjadi runner up grup, sedangkan Unhasy berhasil menjadi juara Grup D dan berhak masuk dalam babak 8 besar dan melawan Universitas Teknokrat Indonesia.

Tim Robotika Unhasy foto bersama dengan pesawat tanpa awak yang mereka ikutkan dalam ajang KRTI, di UNY Yogyakarta.

“Unhasy menjalani pertandingan awal dengan kurang beruntung yakni kalah lawan Telkom, di pertanding terakhir sesi grup lawan Unesa kami bisa menang. Grup D menjadi grup paling kompetitif yakni tiga tim mengantongi sama-sama satu kali menang dan satu kali kalah,” ungkapnya.

Baca Juga: Tim Robotika Unhasy Sukses di KRTI 2019

UNESA kalah saat melawan Telkom, sedangkan Unhasy kalah melawan Telkom, tetapi Unhasy menang lawan UNESA. Namun, Juri memutuskan Unhasy juara grup dengan menang nilai full poin sempurna. Pada babak 16 besar Unhasy mampu mengalahkan Universitas Teknokrat Indonesia dengan kemenangan telak.

Sementara pada babak 8 besar Unhasy bertemu kembali dengan Telkom, tetapi kali ini Unhasy berhasil memutarbalikkan keunggulan. Pada semifinal atau empat besar, pertarungan sengit terjadi antara Unhasy dan Politeknik Negeri Bali. Namun sayang kekalahan tipis dialami Unhasy karena mengalami gagal clean seat.

“Di perebutan ketiga, Unhasy mengalami persaingan ketat dengan ITS, bahkan awalnya ITS diputuskan menang. Namun tim Unhasy menemukan kejanggalan dan mengajukan banding, setelah proses banding itu Unhasy dinyatakan unggul dari pada ITS yang dinyatakan keluar dari gate finish,” jelasnya.

ITS yang merupakan institusi yang langganan juara di ajang tersebut harus puas berada di peringkat 4 di bawah Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta terbaik 1, Politeknik Bali terbaik 2, dan Unhasy terbaik ke-3. Pencapain tim Racing Plane Unhasy ini mendapatkan respon positif dari Wakil Rektor 2 Unhasy, Abdullah Aminuddin Aziz. Ia menegaskan bahwa pencapaian ini merupakan kebanggan bagi universitas.

“Saya terus memantau dari jarak jauh, deg-degan dengan perjuangan anak-anak. Ini bagus sekali. Perjuangan yang membuahkan hasil,” ungkapnya melalui sambungan aplikasi WhatsApp pada Selasa (17/9/2024).

Sambutan positif juga disampaikan oleh Rektor Unhasy, Prof. Haris Supratno. Rektor yang baru saja dilantik untuk periode kedua ini menyebut ini merupakan hal yang patut disyukuri oleh seluruh civitas akademika Unhasy. “Alhamdulillah kita syukuri. Tim sudah berusaha secara maksimal lahir dan batin. Kami ucapksn selamat kepada Tim Tobotika Aswaja UNHASY. Semoga tahun mendatang semakin baik dan dapat juara 1, amin,” harapnya.

Untuk kategori Fixed Swing akan diumumkan pada esok (18/9/2024). Perlu diketahui bahwa UKM robotika didirikan oleh mendiang Dekan Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Unhasy, Dedy Rahman Prehanto pada 2019. Saat itu tidak banyak Universitas swasta yang mengikuti ajang tersebut. Unhasy menjadi satu-satunya kampus swasta berbasis Islam dan kepesantrenan yang mengikuti ajang tersebut dari tahun ke tahun hingga saat ini.

Baca Juga: Gubernur Jatim Apresiasi Unhasy Miliki Laboratorium Robotika



Pewarta: Aros