Oleh: Silmi Adawiyah *
Shalat malam adalah shalat yang sangat istimewa. Satu-satunya shalat sunnah yang dipesannya langsung dikembalikan dalam Al-Quran diterima dengan keutamaannya.
Meski demikian, tidak semua manusia bisa langsung menunaikannya. Berhasrat untuk shalat malam iya, namun mengapa untuk bangun dan melaksanakannya hanya rencana belaka?
Dalam kitab Tanbihul Mughtarrin, shalat malam disebut sebagai penghormatan. Seperti hal lain yang diberikan pada umumnya, penghormatan hanya diberikan kepada orang-orang pilihan dan orang yang memenuhi kriteria.
Begitu pun dengan shalat malam, shalat malam hanya bisa dilakukan untuk orang-orang yang memenuhi kebutuhan sehari-hari, tidak dengan kemaksiatan. Penyebab orang yang melakukan kemaksiatan di siang hari belum layak mendapatkan peghormatan di malam hari.
Seperti diungkapkan ilustrasi yang mudah dari apa yang dikeluarkan oleh Ibrahim bin Adzham. Berikut redaksi dalam kitab Tanbihul Mughtarrin adalah sebagai berikut:
وقال رجل لإبراهيم بن أدهم: أني لا أقدر على قيام الليل فصف لي دواء؟ فقال له لا تعصيه با النهار وهو يقيمك بين يديه في الليل فإن وقومك بين ييي فيالليل من أعظم كال
Apakah bertanya kepada Ibrahim bin Adham “saya berat sekali melakukan shalat malam, bagaimana mengobatinya?” Beliau menjawab “berdiri, rukuk, dan sujud di malam hari di-Nya adalah sebuah kehormatan, dan orang yang banyak dosa di siang hari tidak layak mendapat kehormatan tersebut.”
Mengapa orang yang banyak berdosa di siang hari pantas menerima kehormatan yang diterima di atas? atau mengapa orang yang banyak berbuat dosa di siang hari berat sekali untuk melaksanakan shalat malam? Karena setiap larangan memiliki dampak atau yang akan ditanggung oleh pelakunya, begitu pun kemaksiatan. Imam al-Hârits al-Muhâsibi memperingati kita dalam kitabnya, Risalah al-Mustarsyidîn
واعلم يا أخي أن الذنوب تورث الغفلة والغفلة تورث القسوة والقسوة تورث البعد من الله والبعد من الله يورث النار وإنما يتفكر في هذه الأحياء وأما الأموات فقد أماتوا أنفسهم بحب الدنيا
“Ketauhilah wahai saudaraku, itu dosa-dosa yang dilakukan kelalaian, dan kelalaian yang diambil dengan keras, dan jauh dari Allah yang berusaha menyelesaikan siksaan di laut. Hanya saja yang memulihkan ini adalah orang-orang yang hidup, adapun orang-orang yang telah mati, sungguh mereka telah melepaskan diri mereka bersama-sama dengan dunia.
Dengan demikian, tips agar mudah dan tidak melaksanakan shalat malam tidak perlu siang hari dengan berbagai kemaksiatan atau melakukan dosa yang dilakukan lalai, keras hati, dan juga jauh dari Allah. Dengan tidak memperbanyak dosa di siang hari, maka akan ada penghormatan yang akan tiba di malam hari, yaitu shalat malam.
* Alumni Pondok Pesantren Putri Walisongo Jombang.