Pertemuan terbatas yang dilaksanakan antara pihak Unhasy dan pihak organisasi guru Jombang, membicarakan tentang problem dunia pendidikan, Kamis (01/03/18) di ruang Pascasarjana Unhasy. (Foto: Robiah)

Tebuireng.online- Problem dunia pendidikan semakin kompleks. Untuk itu, Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) menginisiasi gerakan bersama untuk menjawab problem tersebut. Unhasy menggandeng 3 organisasi pendidikan di Jombang sekaligus. Tiga organisasi tersebut adalah Ikatan Guru Indonesia (IGI) Jombang, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jombang, dan Persatuan Guru NU (Pergunu) Jombang.

Dalam sebuah pertemuan terbatas, Unhasy sharing dan rencananya membuat memorandum of understanding (MoU) bersama dengan 3 oraganisasi tersebut di ruang Pascasarjana Unhays, Kamis (01/03/18).

Gagasan tersebut disambut positif oleh Wakil Sekertaris PGRI Jombang, Sulaikan. Menurutnya, saat ini fenomenanya, guru-guru banyak yang belum siap menghadapi perubahan. Hasilnya, ada kesenjangan dan guru seolah-olah tidak bisa menjawab harapan orang tua siswa yang tinggi. Sehingga, puncaknya timbul kekecewaan dan beberapa reaksi muncul seperti yang banyak kita jumpai.

“Kami menyambut positif tentang rencana ini yang nantinya dituangkan dalam MoU. Serta kaitannya dengan peningkatan kualitas pendidikan. Karena akselerasi kemajuan negara, salah satunya lewat pendidikan,”  ungkapnya.

Wakil Rektor III mengapresiasi respon positif dari ketiga organisasi tersebut. “Harapan kita gerakan ini tidak hanya lokal domestik, tapi bisa menyebar ke yang lain.”

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Wakil Rektor III juga mengaku miris mendapati persoalan dunia pendidikan saat itu, salah satunya masih ditemukannya ide-ide radikalisme di buku pelajaran siswa. Karena itu, kualitas SDM Guru sangat penting dalam mendidik dan mendampingi siswa.

Ke depan Unhasy bersama 3 organisasi guru tersebut rencananya akan menyelenggarakan TOT untuk guru.

Mengenai gagasan tersebut, Ketua IGI Jombang mengingatkan pentingnya ketepatan sasaran sesuai dengan materi yang disampaikan dalam TOT, “Perlu kita petakan sasaran TOT sesuai dengan materi yang disampaikan. Selain itu penyelenggaraan yang efektif dan efisien. Dalam arti sesuai dan tepat sasaran,” ungkap Samsul Hs, Ketua IGI Kabupaten Jombang.

Samsul menambahkan, perlu adanya  verifikasi kegiatan apa saja yang perlu dilaksanakan. Misalnya, kompetensi guru yang membutuhkan verifikasi atau melihat data di lapangan. Sehingga tidak sia-sia. Dan perlu tindak lanjut yang berkesinambungan. Rencananya TOT tersebut bisa diikuti oleh Guru secara nasional.


Pewarta: Robiah

Editor/Publisher: Rara Zarary