Pemateri dan dewan guru SMA A Wahid Hasyim foto bersama saat seminar literasi. (foto: smk)

Tebuireng.online—SMA A Wahid Hasyim melalui AWH Geulis menggelar seminar literasi dengan tema “Optimalisasi Berkarya dalam Mewujudkan Program Literasi”. Kegiatan yang dihadiri oleh Tim Media Tebuireng Online ini, diiuti oleh ratusan siswa-siswi kelas 10 dan 11.

Program Literasi di SMA A WH diakui sebagai program tahunan yang telah sukses mengajak dan memberikan ruang kepada siswa-siswi untuk berkarya, salah satunya dengan diterbitkannya beberapa buku antologi puisi.

“Alhamdulillah, di SMA ini literasi masih hidup, dan kami berharap akan terus konsisten mengajak siswa untuk berkarya seperti ini,” ungkap Ulfa, Waka Kesiswaan pada tebuireng online, Selasa (5/3/2024).

Pada sesi penyampaian materi seminar, Redaktur Tebuireng Online, Munawara mengungkap pentingnya kesadaran cakap literasi di hadapan ratusan siswa. Baginya, selama para santri menyadari kemanfaatan membaca dan menulis maka budaya literasi akan tetap hidup di pondok pesantren.

“Hal yang paling penting sebelum kita menulis adalah kesadaran untuk mau membaca. Mari kita bangun (hidupkan lagi) budaya membaca dan menulis kita, hingga kita cakap berliterasi,” ungkapnya membuka forum.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Ia mengungkap bahwa dengan menjadi pembaca yang baik akan melahirkan penulis yang bijak. Sehingga menurutnya, kegiatan membaca tidak bisa dilepaskan sebelum memilih untuk menulis.

“Biasakan membaca, setelah itu latih terus menerus untuk menulis. Menuangkan ide / gagasan dari hasil yang kita baca,” lanjutnya.

Peserta seminar foto bersama saat acara, di aula SMA A WH Tebuireng.

Selain itu, Alfi Nabila yang merupakan wartawan Tebuireng Online juga menyampaikan beberapa tips membaca asyik dan menulis keren pada siswa-siswi SMA A WH. Dalam kesempatan itu, ia mengajak hadirin untuk mulai terbiasa membaca walau sedikit.

“Salah satu manfaat membaca dan menulis adalah meringankan stress. Membaca melatih kita untuk bisa menganalisis suatu hal, dan hasilnya bisa kita tuangkan melalui tulisan,” ujarnya.

Selain tips membaca dan menulis serta meningkatkan minat literasi siswa-siswa SMA, para pemateri juga memberikan tantangan pada para peserta untuk membuat satu paragraph yang dikembangkan dari satu kata. Hal ini disambut antusias dengan majunya beberapa peserta membacakan hasil tulisannya.

Panitia dari OSIS SMA A WH foto bersama guru dan pemateri seminar usai acara.

Untuk diketahui, acara seminar literasi ini berlangsung dua sesi. Sesi pertama diikuti oleh putri dan sesi kedua oleh putra. Adapun hasil kelanjutan dari event ini yaitu program menulis karya fiksi bagi siswa-siswa kelas 10 dan 11 yang akan dibukukan menjadi sebuah antologi.

Pewarta: Inka / smk