tebuireng.online– Sampah menjadi problematika hampir di semua tempat. Minimnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah membuat sampah berserakan bukan di tempatnya. Hal ini bahkan berakibat pada bencana dan sumber penyakit. Untuk itu, Unit Kebersihan Lingkungan Pesantren (UKLP) Tebuireng melatih santri mengelola sampah melalui Penyuluhan dan Palatihan Eko-Pesantren di Gedung KH. M. Yusuf Hasyim lt 3, pagi tadi (09/10/2015).

Sekitar 75 santri dari setiap kamar mengikuti kegaitan yang diadakan atas kerjasama UKLP, Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng (LSPT), dan Badan Lingkungan Hidup tersebut. Mereka adalah duta kebersihan dan kesehatan pesantren, sekaligus menjadi kader Santri Husada. Para santri dilatih bagaimana mengelola ulang sampah menjadi barang-barang yang bernilai ekonomi dan bermanfaat.

Ustadz Imam Bukhori, Ketua UKLP Tebuireng, mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengertian kepada para santri mengenai pengelolahan sampah organik dan anorganik. Namun kali ini lebih ditekankan kepada sampah anorganik, karena sampah anorganik susah untuk diuraikan oleh proses alam, sehingga menimbulkan banyak permasalahan.

Selain itu, sampah anorganik juga lebih muda untuk didaur ulang dan memiliki nilai ekonimi tinggi. para santri tidak hanya mendapatkan ilmu saja, namun bisa mengembangkan kemampuan yang tidak didapatkan di bangku sekolah dan pondok. Eko-Pesantren mirip dengan adiwiyata, namun lebih menekankan pada sisi nilai ekonimis dari sampah itu sendiri.

Perwakilan kamar itu diharapkan dapat memberikan teladan dan contoh positif kepada teman yang lainnya dalam lingkup kecil kamar. “Minamal kesadaran santri untuk tidak membuang sampah sembarangan meningkat,” pungkas Imam Bukhori saat diwawancara wartawan Tebuireng Online. (farid/abror)

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online