Ketua Santri Husada, Yusronil Haq menyerahkan cinderamata kepada pemateri satihan gabungan Santri Husada dan PMR Tebuireng, dr. Fafa, usai acara pada Jumat (09/03/2018). (Foto: Raihan Bagas Mahadika)

Tebuireng Online – Santri Husada beperan besar dalam mengatasi kesehatan santri dan kebersihan lingkungan. Organisasi di bawah naungan Unit Kebersihan Lingkungan Pesantren (UKLP) Tebuireng itu, dianggap sebagai tangan kanan Puskestren dan merupakan solusi alternatif minimnya dokter untuk menangani kesehatan santri Pesantren Tebuireng.

“Melihat dari keadaan minimnya dokter yang menangani santri dan santriwati di lingkungan Tebuireng, maka anak Santri Husada sebagai pengganti jika ada anak yang sakit,” ungkap pembina Santri Husada, Nyai Hj. Aisyah Muhammad dalam sambutannya membuka acara latihan gabungan Santri Husada dan PMR di Gedung KH. M. Yusuf Hasyim lantai 3 pada Jumat (09/03/2018).

Sementara itu, Kepala Pondok Putra Pesantren Tebuireng Ustad Iskandar yang juga berkesempatan untuk memberikan sambutan menyampaikan bahwa santri perlu melakukan hal-hal hebat, salah satunya dengan kegiatan Santri Husada. Menurutnya, dengan menjadi anggota Santri Husada punya tugas yang hebat, yaitu menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan santri. “Jika kalian ingin menjadi orang yang hebat maka kalian harus melakukan hal yang hebat,” terangnya.

Dalam pemaparannya, dr. Fafa, salah satu dokter yang bertugas di Puskestren Tebuireng, menyampaikan informasi seputar penyakit yang sering dijumpai seperti demam dan asma. Dengan dimoderatori oleh Salah satu pembina Santri Husadah, Ustadz Humaidi, dr. Fafa juga menjelaskan hal-hal seputar P3K sebagai rujukan untuk pertolongan pertama.

Ketua panitia, Muhammad Sahri, menyampaikan, dengan adanya pelatihan gabungan ini PMR dan Santri Husada diharapkan dapat mengetahui cara melakukan pertolongan pertama, baik pada kecelakaan maupun penyakit ringan lainnya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Dengan adanya latihan gabungan ini Santri Husada dan PMR tahu bagaimana cara penanganan penyakit demam dan pertolongan pertama pada kecelakaan, sebab banyak yang masih menganggap sepele sakit demam, padahal itu bisa jadi gejala sakit yang membahayakan,” tutupnya.

Seluruh pengurus Santri Husada Tebuireng mengikuti latihan gabungan bersama PMR per-unit pendidikan di lingkungan Pesantren Tebuieng.


Pewarta:            Rizka Nur Maulidiyah/Enda Sartika

Editor/Publisher: M. Abror Rosyidin