Proses pengambilan video untuk penganugerahan wisata Jatim 2017 di Kawasan Makam Gus Dur, sebagai destinasi wisata budaya (religi) dari Jombang, Kamis (14/09/17). (Foto: Rara)

Tebuireng.online- Salah satu kegiatan Pemerintah Provinsi Jawa Timur tahun 2017 adalah pengembangan peningkatan potensi pariwisata Jawa Timur. Untuk itu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur menyelenggarakan kegiatan Anugerah Wisata Jawa Timur tahun 2017. Adapun grand final akan dilaksanakan pada 15 November 2017 mendatang di Surabaya. Kegiatan ini diselenggrakan untuk memotivasi pengelola usaha pariwisata khususnya daya tarik wisata.

Daya tarik wisata itu terbagi menjadi tiga bagian, yakni daya tarik wisata alam, daya tarik wisata budaya, dan daya tarik wisata buatan. Hari ini, Kamis (14/09/11) salah satu tim kegiatan tersebut sedang melaksanakan shooting untuk pengambilan video profil Kawasan Makam Gus Dur (KMGD) sebagai salah satu destinasi wisata di Jombang Jawa Timur dalam kategori wisata budaya atau yang lebih akrab disebut dengan wisata religi. Pondok Pesantren Tebuireng masuk dalam kategori daya tarik wisata budaya tersebut dikarenakan terletaknya makam para masyayaikh di tempat tersebut.

“Para pemerintah Provinsi Jawa Timur, khususnya di wilayah kabupaten dan kota di Jawa Timur memberikan penghargaan terhadap para pengelola usaha dan pariwisata. Namun, penghargaan ini diberikan bukan sebagai ranah kompetisi, melainkan agar para pengelola memiliki  komitmen terhadap perkembangan wisata tersebut, seperti fasilitas yang dimiliki,” ungkap Eddy Koes, pihak Pemerintah Provinsi Jawa Timur Dinas Kebudayaan dan Pariwisata saat ditemui oleh tim tebuireng online di lokasi shooting KMGD.

Adapun Anugerah wisata Jawa Timur ini tidak hanya diadakan di Jombang saja, melainkan di seluruh wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur. “Sesuai dengan data yang didapat, ada 38 destinasi wisata yang dimiliki oleh Provinsi Jawa Timur di seluruh wilayah kabupaten dan kotanya. Mulai dari wisata alamnya seperti kebun, air terjun, hingga wisata buatan seperti waterpark, dan kolam renang,” imbuh lelaki berbaju batik itu.

Untuk penyeleksiannya, destinasi yang telah masuk didata pemerintah, akan melalui beberapa tahap yang telah ditentukan untuk dipilih pemenangnya. Tahap-tahap itu diawali dengan survei oleh para polisi, kemudian melalui proses wawancara dengan para pengelola, barulah pada tahap terakhir yakni penilaian oleh para juri.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Eddy Koes juga menjelaskan mengenai penjurian. Menurutnya, hal ini dilakukan adalah murni bukan dari golongan pemerintah. Adapun aspek-aspek penilaian anugerah wisata Jawa Timur tersebut terdiri dari lembaga pendidikan (akademisi) yang diwakili oleh Prof. Dr. Danil Amrasyid Ph.d seorang pakar lingkungan dari ITS, yang kedua dari asosiasi pariwisata, ketiga dari unsur pers atau wartawan, dan keempat dari unsur LSM. Hal itu menjadi tolok ukur penilaian, yang mana untuk hasil pemenangnya akan di survei langsung oleh para juri, guna membuktikan kebenaran data yang disajikan di dalam proposal.

“Untuk reward nanti akan diberikan kepada para pengelola, dan berharap destinasi wisata yang dimiliki tersebut harus memiliki kontribusi kepada para masyarakat sekitarnya, khususnya dibidang perekonomian seperti UKM dan penginapan, misalnya,” terangnya disela-sela pengambilan video di sekitar tugu Asmaul Husna itu.

Untuk panitia sendiri dibagi menjadi 3 tim untuk survei destinasi di wilayah bagiannya. Pembagian wilayah tim pertama meliputi wilayah bagian timur yakni Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Bondowoso, Jember, dan yang lain. Kemudian untuk tim kedua membawai wilayah tengah Provinsi Jawa Timur hingga Madura, dan untuk tim ketiga membawahi wilayah barat mulai dari Pacitan hingga Ngawi.

“Beberapa contoh destinasi wilayah bagian tengah Jawa Timur adalah Hutan Magrove di Surabaya, Jombang dengan Makam Gusdur, dari Blitar ada Istana Gerbang, dan ada juga Pantai Serang, yang masuk pada kategori daya tarik wisata alam, serta banyak hal lainnya yang akan kami lanjutkan besok di daerah Sumenep dan Pamekasan Madura.” Pungkasnya.


Pewarta: Raa/Fit

Editor: Munawara MS

Publisher: Rara Zarary