tebuireng.online— Dalam rangka menyambut Muktamar NU 33 Jombang, Agustus mendatang, Rumah Sakit UNIPDU (Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum) Medika Jombang bekerjasama dengan Perhimpunan Indonesia Tionghoa dan Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng (LSPT), melaksanakan Operasi Katarak dan Kaca Mata Gratis untuk 1000 pasien di Rumah Sakit tersebut Kamis-Senin (23-27/04/15).

lebih dari menyambut Muktamar NU 33, operasi gratis ini juga bertujuan untuk mengurangi kebutaan dan membantu orang-orang yang kurang mampu, mengobati penyakit katarak. Pasien yang datang sekitar 1280 lebih pasien se- Jawa Timur. Jumlah ini melebihi target panitia yang hanya mencapai angka 1000 pasien.

“Operasi kita majukan satu hari lebi awal, yakni tanggal 22 April sore, ada sekitar 50 pasien.” Kata Bu Hayu selaku panitia. Bahkan memajukan sehari untuk memulai pelaksanaan oprasi tidak bisa membendung pasien yang terus berdatangan, sehingga panitia menambah sehari lagi hingga 28 April.

Pasien yang hadir bukan hanya dari wilayah Jombang dan sekitarnya saja. Bahkan mayoritas adalah warga Madura yang dikirim oleh masing-masing Korem dan Kodim wilayah Jawa Timur yang juga ikut berparitisipasi membantu jalannya kegiatan sosial ini.

Sebelum dioperasi para pasien terlebih dahulu wajib melewati meja pemeriksaan untuk mengetahui keadaan pasien apakah memiliki riwayat darah tinggi atau tidak. Jika memiliki riwayat darah tinggi maka harus melalui perawatan terlebih dahulu. Ketika kondisinya sudah normal kembali maka dokter baru kemudian berani melakukan operasi.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Selain karena faktor usia, katarak bisa diakibatkan oleh radiasi sinar ultraviolet yang berlebihan. Bahkan remaja pun bisa terkena katarak dini dikarenakan kebanyakan menggunakan gadget dan komputer” Kata Evi Jono salah satu dokter yang bertugas. “Semua orang berpotensi terkena katarak. Tidak ada cara untuk mencegahnya. Namun memperlambatnya bisa dengan menggunakan kaca mata anti radiasi.” Tambahnya.

Dokter yang ikut membantu operasi ini berasal dari tiga negara, Nepal, Singapura dan Indonesia. Selain itu adapula para relawan dari Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan UNIPDU dan Stikes PPNI Mojokerto yang secara sukarela melayani para pasien. (nia/abror)