Rektor Unhasy, Prof. Haris Supratno saat memberi sambutan dalam acara Wisuda Unhasy, di lapangan kampus B Unhasy Tebuireng. (foto: zidan)

Tebuireng.online– Dihadapan ribuan wisudawan dan tamu undangan, Rektor Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) Prof. Dr. H. Haris Supratno ingatkan mahasiswa pentingnya belajar ilmu umum dan ilmu agama.

Diawal sambutan, Rektor yang akrab disapa Prof. Haris itu menjelaskan bahwa Unhasy merupakan salah satu perguruan tinggi swasta yang berada di bawah naungan Pesantren Tebuireng, yang mana mengakomodasikan 2 keilmuan, yaitu keilmuan umum dan agama. Dengan harapan adanya integrasi ilmu agama dan ilmu umum agar mahasiswa kelak setelah tamat dari  Unhasy dapat memiliki bekal kedua ilmu tersebut.

“Dalam hidup di masyarakat kalau kita hanya memperoleh ilmu umum saja, ibarat kita hidup di masyarakat seperti orang buta, yang tidak bisa membedakan mana yang halal dan mana yang haram,” katanya di atas podium wisuda Unhasy.

Sebaliknya, jika mahasiswa hanya memiliki ilmu agama tanpa memiliki ilmu umum maka tidak akan sempurna hidupnya. “kalau mahasiswa hanya menguasai ilmu agama saja maka bagaikan orang pincang, artinya tidak sempurna, kehidupan didunia akan ada banyak hambatannya,” jelasnya, Sabtu (10/08/24/).

Wisudawan Unhasy ikuti prosesi wisuda sarjana dan pascasarjana. (foto: irsyad)

Baca Juga: Ingatkan Wisudawan, Prof. Imam Suprayogo: Ini yang Tidak Diajarkan di Kampus Luar

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Rektor Unhasy itu juga mengingatkan kembali sejarah Unhasy, yang mana pada tahun 2018 IKAHA Fakultas Agama Islam bergabung dengan Universitas Hasyim Asy’ari. Bergabungnya IKAHA dengan Unhasy sendiri menambah besar nama Unhasy, sebab di dalam Fakultas Agama Islam terdiri dari berbagai program studi seperti: Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Guru MI, Hukum Keluarga, Komunikasi dan Penyiaran Islam, Manajemen Pendidikan Islam, dan Pendidikan Bahasa Arab.

“Kami berharap mudah-mudahan dari mahasiswa baik dari prodi umum maupun agama dapat mengimplementasikan ilmunya dan membawa harum nama Unhasy, karena Unhasy tidak bisa lepas dari icon pesantren Tebuireng,” pesannya.

Lebih lanjut, diceritakan pula suatu peristiwa saat KKN, yang mana masyarakat selalu beranggapan mahasiswa Unhasy pandai ilmu agama. Lebih dari itu, banyak mahasiswa yang ditunjuk untuk khutbah ketika sholat Jum’at.

Diakhir sambutan, Rektor Unhasy itu meminta maaf apabila terdapat kekurangan pada jalannya prosesi Wisuda dan berdoa agar terlaksananya wisuda dapat menjadi amal ibadah.



Pewarta: Ilvi Mariana