Tebuireng.online- H. Emil Elestianto Dardak, B.Bus., M.Sc., Ph.D atau Emil Dardak mengisi orasi ilmiah di Rapat Terbuka Senat Wisuda Sarjana (S1) ke-8, Sarjana (S1) FAI Unhasy ke-33 dan Pascasarjana (S2) FAI Unhasy ke-22 Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) pada Sabtu (10/8/2024).
Setelah kesekian kali mengunjungi Unhasy, baru kali ini Emil Dardak merasakan perkembangan secara fasilitas, jumlah wisudawan, dan minat publik untuk menempuh pendidikan di Unhasy. Menurutnya, indikator capaian seperti ukuran mutu akreditasi dan jumlah program studi juga terus berkembang.
“Ini adalah cerminan bahwa kampus ini terus bergerak menuju kemajuan dan progresif,” ucapnya saat diwawancarai.
Emil Dardak mengaku sangat bangga dengan perkembangan kampus yang menyandang nama besar KH. Hasyim Asy’ari ini. Ia juga membeberkan persiapan-persiapan yang harus dilakukan oleh fresh graduate. Menurutnya, karakter adalah hal krusial yang harus dipersiapkan pertama kali.
Hal yang juga penting, menurut Emil Dardak, ialah membangun kerangka berpikir yang dibarengi dengan bekerja sama dalam menyelesaikan tugas harus dibangun komunikasi dan logika berpikir yang baik dalam team work. Karena seiring dunia yang terus berubah dan teknologi yang terus berkembang, hal-hal tersebut tentu menjadi sangat penting.
Mengenai mahasiswa yang mendapat lapangan pekerjaan sesuai dengan yang mereka capai dalam perkuliahan, menurut Emil Dardak hal itu sudah tidak berlaku lagi. Mahasiswa tidak boleh terkungkung dengan kata ‘sesuai’ dalam tittle yang didapatkan dalam ijazah.
“Kita harus mendayagunakan apa yang disebut sebagai kompetensi, bukan kualifikasi semata,” lanjut Presiden Eastern Regional Organization for Planning and Human Settlements (EAROPH) International ini.
Terkait itu, ia berpendapat, kemampuan bekerja sama dalam tim, berkomunikasi, dan memecahkan masalah merupakan kata kunci dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang ada hari ini. Emil Dardak mengharap hal inilah yang akan terus diasah.
“Sekali lagi saya ucapkan selamat, karena perjuangan untuk sampai di titik ini tidak sederhana dan tidak mudah,” ujarnya.
Emil Dardak juga memberi pesan untuk para wisudawan dalam memulai kehidupan yang sesungguhnya. Perjuangan belum selesai ketika mahasiswa dinyatakan lulus oleh pihak universitas. Menurutnya, ini adalah babak baru dalam kehidupan mahasiswa setelah menempuh perjalanan.
“Mudah-mudahan semuanya sudah memiliki bekal yang mencukupi. Bukan untuk sekedar melaju begitu saja, tetapi harus berikhtiar dan mengembangkan diri,” pungkasnya.
Baca Juga: Unhasy Beri Penghargaan Wisudawan Terbaik Akademik, Berikut Daftarnya
Pewarta: Helfi