Beberapa santri Tebuireng 3 Riau, yang mengikuti program Prakerin foto

Tebuireng.online— Terhitung sejak 20 Desember 2023 lalu, 23 santri Tebuireng 3 Riau melakukan kegiatan Praktik Kerja Industri (Prakerin) di Tebuireng Media Group Pesantren Tebuireng. Para santri magang belajar dalam bidang jurnalistik hingga perfilman.

Setelah dua bulan magang tersebut, tepat pada Rabu (21/2/2024) menjadi hari pemulangan santri magang jurusan Jaringan dan Komputer dari Yayasan Hajarun Najah SMK Islam Terpadu Tebuireng 3, kembali ke Riau. 

Penutupan Prakerin ini dilakukan di setiap lembaga media di Pesantren Tebuireng meliputi: Website Tebuireng Online, Majalah Tebuireng, Rumah Produksi (Maksi) Tebuireng, dan Tebuireng Initiatives.

Ustadz Mansyur bersama tim Tebuireng 3 saat izin pamit dari Media Tebuireng, bersama tim Tebuireng Online dan santri Prakerin.

Ustadz Mansyur, Pengasuh Pesantren Hajarun Najah Tebuireng 3 menyampaikan bahwa selama 2 tahun, program ini disambut positif oleh wali santri maupun para santri yang berangkat magang.

“Tahun ini Alhamdulillah lebih baik lagi dari pada tahun lalu,” kata beliau.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Beliau juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder Pesantren Tebuireng atas semua bantuan dan konsolidasi selama acara ini dilaksanakan.

Ika Safitri, salah satu peserta magang yang bertempat di Tebuireng Online juga berkomentar bahwa kegiatan ini menjadi tantangan tersendiri bagi para peserta.

“Lumayan sulit tapi itu adalah tantangan dan ajaran baru, ilmu baru yg harus saya coba dan coba terus menerus hingga saya bisa dan mahir,” ungkapnya.

Selain Prakerin, para santri magang juga tetap memegang nilai-nilai pesantren. Sejak awal keberangkatan para santri bertempat di pesantren. Sejumlah 8 santriwan bertempat di Pondok Putra Pesantren Tebuireng dan 15 santriwati bertempat di Pesantren Sains Tebuireng Jombok.

Menurut Ustadz Andri selaku pembimbing putra, para santri magang dituntut tetap menjaga marwah pesantren. Beliau juga menuturkan bahwa kalau masih di pesantren InsyaAllah santri bisa terjaga dari budaya-budaya negatif di luar pesantren.

Ustadz Mansyur juga menjelaskan bahwa Tebuireng 3 memiliki asas yang dipegang dalam acara ini, yakni ATM (Agamis, Terampil, dan Mandiri).

“Ketika di pesantren saya yakin ngajinya dan tentu akhlakul Karimah tidak mungkin ditinggalkan,” terangnya.

Beliau juga berharap apa yang diperoleh di Pesantren Tebuireng bisa dikembangkan para santri saat kembali.
Acara ini juga membuat para peserta Prakerin ingin kembali ke Tebuireng saat melanjutkan jenjang pendidikan.

“Alhamdulillah tahun ini program magang ini masih bisa dilakukan di pusat, semoga tahun selanjutnya,” harapnya.

Pewarta: Asna