Penyair Nasional, D Zawawi Imron saat menghadiri mimbar penyair Tebuireng.

Tebuireng.online-– Penyair berdarah Madura, D. Zawawi Imron hadir di mimbar penyair Festival Pesantren Tebuireng 2024. Penyair asal Batang-batang Sumenep Madura itu membacakan 3 puisinya di hadapan ratusan santri.

Berikut ouisi-puisi yang ia tampilkan dengan memukau dan membuat peserta sangat antusias memperhatikan.

IBU

Ibu kalau aku merantau
lalu datang musim kemarau sumur-sumur kering,
daunan pun gugur bersama reranting hanya mataair airmatamu ibu,
yang tetap lancar mengalir  

bila aku merantau sedap kopyor susumu
dan ronta kenakalanku di hati
ada mayang siwalan memutikkan sari-sari kerinduan
lantaran hutangku padamu tak kuasa kubayar

ibu adalah gua pertapaanku
dan ibulah yang meletakkan aku di sini
saat bunga kembang menyemerbak bau
sayang ibu menunjuk ke langit, kemundian ke bumi
aku mengangguk meskipun kurang mengerti

bila kasihmu ibarat samudera sempit lautan teduh 
tempatku mandi, mencuci lumut pada diri tempatku berlayar,
menebar pukat dan melempar sauh lokan-lokan,
mutiara dan kembang laut semua bagiku

kalau aku ikut ujian
lalu ditanya tentang pahlawan
namamu, ibu, yang kan kusebut paling dahulu
lantaran aku tahu engkau ibu
dan aku anakmu

bila aku berlayar
lalu datang angin sakal Tuhan yang ibu tunjukkan telah kukenal
ibulah itu bidadari yang berselendang bianglala
sesekali datang padaku menyuruhku menulis langit biru dengan sajakku


Jangan Larang

Kalau mendung hitam sudah diatas kepala
jangan larang hujan turun ke bumi
kalau angin bertiup dengan kencangnya

jangan larang daun-daun kecil berguguran
kalau senyummu selalu mekar dalam hatiku
jangan larang aku tetap setia dan rindu padamu.


Zikir

Alif,
alif,
alif!

Alifmu pedang di tanganku
Susuk di dagingku, kompas di hatiku

Alifmu tegak jadi cagak, meliut jadi belut
Hilang jadi angan, tinggal bekas menetaskan  
terang hingga aku berkesiur pada angin kecil Takdir-Mu

Hompimpah hidupku,
hompimpah matiku,
hompimpah nasibku,
hompimpah, hompimpah Hompimpah!

Kugali hatiku dengan linggis alifmu
hingga lahir mataair, jadi sumur, jadi sungai,
jadi laut, jadi samudra dengan sejuta gelombang
mengerang menyebut alifmu  

Alif, alif, alif!
Alifmu yang satu Tegak dimana-mana

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Untuk diketahui, Mimbar Penyair adalah salah satu rangkaian acara Festival Pesantren Tebuireng 2024, yang dilaksanakan di MA Perguruan Muallimat Cukir, Jombang pada Jumat (3/5/2024).

Selain D. Zawawi Imron, hadir juga perwakilan santri Tebuireng hingga alumni untuk membacakan puisi. Selain itu, mimbar puisi juga diramaikan oleh Pof. Abdu Haris, M. Faizi, Nasruddin Ansori, Hasan Turki, Khairul Anwar, Martina Susanti, Chamim Kohari, Iqbal Sapujagat, M. Ghufron, Ahmad Najad, Fahira H Nufus, Ghaitsa Fauziyah, Daffa Afif, dan Madiana Hima.

Pewarta: Albii