Sejumlah Pengurus Ranting NU Tebuwung Dukun Gresik serta ratusan anggotanya mengikuti Ziarah Masyayikh Pendiri NU di Jombang Jawa Timur, Selasa (20/02/2024).

Tebuireng.online- Gresik- Sejumlah Pengurus Ranting NU Tebuwung Dukun Gresik serta ratusan anggotanya mengikuti Ziarah Masyayikh Pendiri NU di Jombang Jawa Timur, Selasa (20/02/2024). Kegiatan tersebut merupakan awal program kepengurusan ranting NU Tebuwung setelah beberapa bulan dilantik untuk masa khidmah 2023-2027.

Ziarah Masyayikh NU ini diawali dengan mengunjungi komplek makam KH Abdullah Faqih di Langitan Widang Tuban kemudian dilanjutkan ke Jombang yakni ke makam KH Wahab Hasbullah (Mbah Wahab) Tambakberas. Kemudian rombongan melanjutkan ke makam KH. Bisri Syansuri (Mbah Bisri) Denanyar Jombang dan dilanjutkan ke Makam Masyayikh Ponpes Darul Ulum Peterongan serta  Ponpes Tebuireng ke Komplek Makam KH. M. Hasyim Asy’ari (Mbah Hasyim) dan silaturrahmi dengan dzuriyyah Pesantren Tebuireng Jombang. Kegiatan Silaturrahmi tersebut terpusat di Aula KH Yusuf Hasyim lantai 3 Ponpes Tebuireng.

Kiai Su’udi, S.Ag., Pengurus Harian dan Ubudiyah Santri Pesantren Tebuireng mengatakan, bahwa mewakili dzuriyyah Tebuireng, mohon maaf kepada rombongan dari Ranting NU Tebuwung karena hari ini KH. Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) Pengasuh Pesantren Tebuireng memimpin rapat di PWNU Jatim dan ini tidak bisa ditinggalkan.

“Sekali lagi, ngapunten ingkang katah,” ujarnya.

Yai Su’udi sapaanya, menjelaskan, ketika Mbah Hasyim Asy’ari mendirikan Jamiyyah NU dan khususnya Pesantren Tebuireng, beliau memiliki amaliah yang mana salah satunya mentirakati selama kurang lebih 3 tahun. Begitu pun saat beliau mendirikan organisasi NU, beliau sholat istikharah terlebih dahulu kemudian petunjuk itu disampaikan kepada gurunya Syaikhona Kholil Bangkalan.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Kiai dulu ketika ingin hidupnya lancar beliau mengamalkan doa. Rasulullah saat hijrah pada sujud terakhir membaca “Rabbi Adkhilni Mudkhala Shidqin Wa Akhrijni Mukhraja Shidqin Waj’al Limin Ladunka Shultonan Nashirah” di baca 3 kali,” ungkapnya.

Ia melanjutkan, santri boleh terbebas dari urusan politik kiainya. Tapi santri harus bisa berpolitik juga. Di Tebuireng sendiri fenomena beda dalam pandangan berpolitik sangat terlihat. Contoh, ketika putrinya Gus Dur Neng Yenny Wahid mengusung paslon nomer 03 pada pilpres 2024, Gus Irfan Yusuf putra KH Yusuf Hasyim justru berbeda pandangan. Beliau memilih paslon nomer 02. Dan itu tidak ada selisih di antara keluarga inilah hebatnya Tebuireng, menjadi rumah seluruh kalangan. Boleh mendekat, tapi belum tentu mengikat,” tandas Yai Su’udi.

Sementara itu KH. Lukman Hakim BA, Mudir Bidang Pembinaan Pondok Tebuireng menjelaskan, “Insyaallah keikhlasan para pengurus NU, jauh lebih ikhlas ketika kepengurusan di tingkat ranting, ketika saat mengadakan kegiatan mereka berjuang dengan sungguh-sungguh dengan memberikan urunan semampunya untuk kebutuhan organisasi,” ucapnya.

Rois Syuriah Ranting NU Tebuwung, KH. Abd. Muhshi mengucapkan, “Terima kasih atas harakah dan penuh semangat seluruh pengurus NU Ranting Tebuwung dalam membersamai kebersamaan dalam menjalankan tahapan program ranting NU. Jelas kami butuh dukungan dan doa kepada panjenengan sedoyo untuk terus semangat perkhidmatan di NU,” katanya.

“Harapannya, kerjasama dan kolaborasi antar anggota dan stekholder yang lain ini sangat penting dalam penguatan NU di Tebuwung,” tutup Yai Muhshi yang juga pengasuh ponpes Alkarimi.

Usai Silaturrahmi dengan Dzuhriyyah Ponpes Tebuireng rombongan Ranting NU Tebuwung melanjutkan Ziarah Waliyullah ke Makam Sayyid Sulaiman Betek Mojoagung dan diakhiri di Makam Jumadil Kubro Troloyo Mojokerto. Hadir dalam kegiatan KH. Moh. Sholeh MAg Ketua Tanfidziyah MWC NU Dukun.

Untuk diketahui ziarah masyayikh merupakan bagian penting bagi semua kepengurusan NU di setiap jenjang atau tingkatan, hal ini bisa dijadikan rujukan dan menyambung sanad serta referensi bagi pengurus NU dengan pendiri NU.

PRNU Tebuwung dan sejumlah pengurus Pesantren Tebuireng

Pewarta: Syafik Hoo