Para dzurriyah Hasyim Asy’ari menziarahi makam Kiai Ageng Basyariyah di Madiun. (foto: indra)

Tebuireng.online– Keluarga besar Pesantren Tebuireng mengadakan kegiatan ziarah makam leluhur KH. M. Hasyim Asy’ari pada Rabu (21/2/24). Agenda ini diikuti oleh puluhan keluarga besar pesantren Tebuireng mulai dari dzuriyah dan beberapa staf pengurus.

Turut serta KH. Abdul Hakim Mahfudz (Pengasuh Pesantren Tebuireng), Ibu Nyai Hj. Lelly Lailiyah Hakim (Istri Pengasuh), KH. Fahmi Amrullah Hadziq (Kepala Pondok Putri Pesantren Tebuireng). Semua keluarga Bani Hasyim ikut serta dalam agenda ini, sekitar 99 orang. Armada yang mereka gunakan dalam perjalanan tersebut berjumlah tiga belas unit mobil.

Tujuan pertama kegiatan ini adalah Makam Raden Bagus Harun (Kiai Ageng Basyariyah Madiun Sewulan Madiun). Beliau adalah nenek moyang Nyai Nafiqoh (Istri KH. M. Hasyim Asy’ari) atau ibu dari KH. Wahid Hasyim (Ayah Gus Dur). Lebih jelasnya silsilahnya adalah Nyai Nafiqoh (Istri KH. M. Hasyim Asy’ari)-Istri R. Muh Ilyas-Kiai R. Mas Mustaram I-Ky. R. Mas Maklum Ulomo-Istri R. Muhamad Santri-R. Mas Bagus Harun. Kompleks makam tersebut terletak pada Sewulan Wetan, Sewulan, Kec. Dagangan, Kabupaten Madiun.

Keturunan Sewulan masyhur menurunkan banyak tokoh besar di Indonesia. Mulai dari KH. Wahid Hasyim, KH. Abdurrahman Wahid, Gus Muhammad Iqdam Kholid, KH. Bahauddin Nur Salim, dan masih banyak lainnya. Di kawasan tersebut juga terbaring Ayah Nyai Nafiqoh yakni KH. Ilyas.

Selain makam para leluhur, di situs ini juga terdapat masjid bersejarah. Kalau dilihat model dan desainnya mirip dengan Tebuireng. Gus Riza putra KH. Yusuf Hasyim mengatakan bahwa, “Ketika munas dulu Mbah Nyai Nafiqoh memanggil tukang dari masjid Sewulan.”

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Bani Hasyim Ziarahi Makam Joko Tingkir dan Mbah Wahid

Usai menziarahi kompleks pemakaman Sewulan, rombongan keluarga KH. M. Hasyim Asy’ari bertolak ke makam Sultan Hadiwijaya/Joko Tingkir di kompleks makam Butuh, Sragen. Mas Karèbèt atau sering disebut Jaka/Joko Tingkir adalah seorang pendiri sekaligus sultan atau raja pertama dari kesultanan atau kerajaan Pajang yang memerintah dari tahun 1568-1582 dengan bergelar Sultan Adiwijaya atau Hadiwijaya.

Setelah itu rombongan langsung bertolak ke Makam Mbah Wahid. Kiai Abdul Wahid sendiri merupakan putra dari Syekh Abdul Halim bin Syekh Abdurrohman (Pangeran Samhud Bagda) bin Syekh Abdul Halim (Pangeran Benowo) bin Syekh Abdurrohman yang berjuluk Joko Tingkir (Sultan Pajang) bin Sunan Giri (Raden Ainul Yaqin), dan seterusnya hingga menyambung pada Rasulullah Muhammad.

Gus Dur diketahui berziarah pada 2003. Dia masih ingat, Gus Dur saat ziarah didampingi AS Hikam. Karena Gus Dur ziarah di makam tua itu, selanjutnya silsilahnya ditelisik. Dan diketahui itu makam dari mbah Abdul Wahid yang ternyata juga pernah ditulis Mbah Hasyim Asy’ari dalam bukunya ada makam dari leluhurnya di daerah Tingkir.

Pewarta: Yuniar Indra